- Pengaturan lift dan durasi katup otomatis, memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi bahan bakar.
- Regulasi emisi yang lebih baik, mengurangi polutan dengan sistem kontrol yang lebih presisi.
- Meningkatkan efisiensi di berbagai putaran mesin, terutama pada motor 250cc yang lebih sering digunakan untuk touring.
Kesimpulan: Akankah Suzuki Bisa Menyaingi VVA Yamaha?

Suzuki tampaknya ingin serius dengan pengembangan VVT untuk segmen 250cc, terutama karena teknologi ini bisa menjadi solusi untuk regulasi emisi yang semakin ketat, sekaligus meningkatkan performa tanpa mengorbankan efisiensi bahan bakar.
Sementara Yamaha sudah lebih dulu membuktikan keunggulan VVA-nya, Suzuki berpotensi memberikan alternatif menarik bagi pengendara yang menginginkan teknologi pengaturan katup yang lebih presisi.
Jika VVT benar-benar diterapkan pada Suzuki V-Strom 250 dan GSX-250R, maka persaingan di kelas motor sport dan touring 250cc akan semakin menarik.
Akankah Suzuki mampu menyaingi Yamaha dengan teknologi ini? Kita tunggu bagaimana implementasi sistem ini dalam produk-produk terbaru mereka di masa depan.