Toyota saat ini telah mengembangkan mobil hybrid yang terbukti sangat diterima di pasar otomotif dunia, sejak diperkenalkan pada akhir 1990an. Pada 2024 lalu, Toyota menjual sekitar 4,1 juta mobil hybrid di dunia.
Di Indonesia sendiri, Toyota kini menjadi pelopor pengembangan kendaraan berbasis hidrogen. Toyota pada Februari kemarin telah meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen di berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3, Jawa Barat.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto mengatakan pembangunan HRS Toyota itu menandai angkah penting menuju transisi energi bersih.
“Peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih," kata Nandi.
"Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar lanjut Nandi.
![Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/15/72182-toyota-mirai-hidrogen.jpg)
Pada acara peluncuran ini, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.
Fasilitas HRS ini memakan investasi hingga lebih dari Rp 35 miliar dan melibatkan industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Adapun fasilitas HRS Toyota ini merupakan stasiun pengisian hidrogen kedua di Indonesia, setelah PLN meresmikan fasilitas yang sama di Senayan, Jakarta pada tahun lalu.
Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Mobil Hidrogen di Indonesia Terkendala Regulasi