Suara.com - Toyota Kijang adalah nama yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977, Kijang telah menjadi salah satu kendaraan paling ikonik dan dicintai, bahkan sering disebut sebagai "mobil sejuta umat". Di antara berbagai generasi yang telah melintasi waktu, Toyota Kijang tahun 1985 memegang posisi istimewa sebagai bagian dari generasi kedua yang dikenal sebagai Kijang "Doyok" atau Kijang "Buaya". Periode ini menandai evolusi penting dalam sejarah Kijang, dari kendaraan niaga sederhana menjadi kendaraan serbaguna yang lebih nyaman dan fungsional.
Pada tahun 1985, Toyota Kijang sudah mulai menunjukkan transisi dari kendaraan pekerja keras murni menjadi kendaraan keluarga yang juga handal. Meskipun masih mengusung desain yang cenderung kotak dan fungsional, ada peningkatan signifikan dalam hal kenyamanan dan fitur dibandingkan model-model awal. Mari kita telusuri lebih jauh spesifikasi dari Toyota Kijang tahun 1985 ini.
Desain Eksterior: Kokoh dan Fungsional
Secara visual, Kijang tahun 1985 tetap mempertahankan ciri khasnya yang kokoh dan fungsional. Desain bodi masih dominan dengan garis-garis lurus dan bentuk kotak, mencerminkan era desain otomotif saat itu. Bentuknya yang mengotak ini justru menjadi salah satu daya tarik utama, memberikan kesan ruang kabin yang lapang dan kemampuan angkut yang optimal. Lampu depan masih berbentuk bulat atau persegi tergantung varian, dipadukan dengan grille sederhana namun kuat.
Salah satu alasan Kijang begitu populer di pedesaan adalah ground clearance-nya yang cukup tinggi, memungkinkan mobil ini melibas berbagai medan jalan di Indonesia yang belum tentu mulus. Desain pintu belakang yang umumnya model "buaya" (membuka ke samping) memberikan kemudahan akses untuk bongkar muat barang. Ukuran pelek standar umumnya ring 13 atau 14 inci, dibalut ban berprofil tebal yang menunjang ketahanan di jalan non-aspal. Meskipun tidak mewah, penampilan Kijang 1985 memancarkan aura keandalan dan kesederhanaan yang justru menjadi kekuatan utamanya.
Interior: Prioritas Ruang dan Utilitas
Masuk ke dalam kabin Kijang 1985, Anda akan langsung merasakan fokus pada utilitas dan ruang lapang. Interiornya jauh dari kesan mewah, didominasi oleh material plastik keras dan kain jok yang sederhana namun mudah dibersihkan. Tata letak dasbor sangat lugas, dengan instrument cluster minimalis yang hanya menampilkan informasi dasar seperti kecepatan, level bahan bakar, dan beberapa lampu indikator.
Namun, kelebihan utama interior Kijang adalah fleksibilitas kursi. Konfigurasi kursi pada umumnya menawarkan ruang yang lega untuk penumpang, baik di baris depan maupun belakang. Beberapa varian bahkan sudah menawarkan opsi kursi menghadap samping di baris paling belakang, memaksimalkan kapasitas angkut penumpang. Meskipun belum dilengkapi fitur-fitur modern seperti AC double blower atau power window pada semua varian, Kijang 1985 sudah menyediakan ventilasi yang cukup baik dan jendela putar manual yang sederhana namun efektif. Ruang kargo di belakang, terutama jika kursi belakang dilipat, sangat luas, menjadikannya pilihan ideal untuk membawa barang dagangan atau perlengkapan keluarga.
Performa Mesin: Kuat dan Irit
Baca Juga: Spesifikasi Realme P3 5G Bikin Ngiler: RAM 12GB, Chipset Snapdragon, Harga Mulai Rp3 Jutaan!
Jantung pacu Toyota Kijang tahun 1985 umumnya menggunakan mesin bensin 4-silinder berkapasitas 1.500 cc (1.5L) atau 1.800 cc (1.8L). Mesin ini terkenal dengan durabilitasnya yang luar biasa, mudah dalam perawatan, dan konsumsi bahan bakar yang relatif irit untuk ukurannya pada masanya. Sistem bahan bakar masih menggunakan karburator, yang meskipun kurang efisien dibandingkan injeksi modern, namun sangat mudah diperbaiki di bengkel mana pun.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk mengangkut penumpang maupun barang. Transmisi yang digunakan umumnya adalah manual 4-percepatan atau 5-percepatan, yang memberikan kontrol penuh kepada pengemudi dan dikenal sangat tangguh. Meskipun tidak dirancang untuk kecepatan tinggi, Kijang 1985 unggul dalam torsi bawah, membuatnya handal untuk menanjak atau membawa beban berat.
Kaki-kaki dan Suspensi: Tangguh di Berbagai Medan
Sektor kaki-kaki menjadi salah satu poin krusial yang membuat Kijang begitu digemari. Menggunakan sistem suspensi per daun (leaf spring) di bagian belakang dan torsion bar atau pegas koil dengan wishbone di depan, Kijang 1985 menawarkan ketahanan dan kemampuan angkut beban yang sangat baik. Meskipun mungkin tidak selembut suspensi mobil-mobil modern, pengaturan ini sangat cocok untuk kondisi jalan di Indonesia yang bervariasi, dari aspal mulus hingga jalan tanah berbatu.
Rem umumnya masih menggunakan kombinasi cakram di depan dan tromol di belakang, tanpa ABS atau fitur keselamatan aktif lainnya. Namun, sistem pengereman ini dianggap memadai untuk performa Kijang saat itu. Kestabilan pada kecepatan rendah hingga menengah cukup baik, dan setir yang cenderung ringan (tanpa power steering pada kebanyakan varian) memudahkan manuver di jalanan sempit.
Fitur Lainnya: Kesederhanaan adalah Kunci