Pada tahun 1985, mobil-mobil umumnya belum dibekali banyak fitur canggih, begitu pula dengan Kijang. Fitur-fitur yang ada lebih banyak berorientasi pada fungsionalitas dasar. Selain lampu-lampu utama dan indikator, mungkin terdapat radio tape sederhana sebagai hiburan. Sistem keamanan masih mengandalkan kunci manual dan pintu yang sederhana.
Ketiadaan fitur-fitur kompleks justru menjadi keunggulan tersendiri bagi Kijang 1985. Perawatannya menjadi sangat mudah dan murah, karena tidak banyak komponen elektronik yang bisa rusak. Suku cadangnya pun melimpah ruah dan mudah ditemukan di mana saja, bahkan di pelosok daerah. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak Kijang "Doyok" dari era ini masih banyak ditemukan beroperasi hingga kini.
Meskipun zaman telah berubah dan teknologi otomotif telah berkembang pesat, warisan Kijang 1985 tetap hidup. Ia adalah bukti bahwa sebuah kendaraan tidak selalu harus canggih untuk menjadi sangat berharga. Kesederhanaan, keandalan, dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi Indonesia adalah kunci keberhasilan Kijang, menjadikannya sebuah legenda otomotif yang tak lekang oleh waktu. Bagi banyak orang, Kijang 1985 bukan hanya sebuah mobil, melainkan bagian dari sejarah dan kenangan keluarga yang tak terlupakan.
Kontributor : Rizqi Amalia