
Jika Anda memilih mengisi daya di rumah, tarif listrik non-subsidi (R-1 2.200 VA ke atas) adalah sekitar Rp1.444,70 per kWh. Maka, biaya charging penuh:
60,48 kWh × Rp1.444,70 = Rp87.387
Jauh lebih hemat, meski waktu pengisian bisa mencapai 9–10 jam menggunakan wall charger 7,4 kW.
Kabar baiknya, pembelian BYD Atto 3 sudah termasuk pemasangan home charger tanpa biaya tambahan.
Biaya Operasional Harian
Jika digunakan untuk jarak tempuh harian sekitar 50 km, maka konsumsi dayanya sekitar 7,7 kWh. Dengan tarif SPKLU:
7,7 kWh × Rp2.466 = Rp19.000-an per hari
Artinya, biaya operasional harian BYD Atto 3 setara dengan membeli 2 liter Pertalite, tapi tanpa emisi dan suara bising.
Sementara itu, begini kalkulasi untuk BYD Atto 3 versi Advance dengan baterai 49.92 kwh:
Baca Juga: AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
1. Charging di Rumah (Tarif PLN R-1 Non Subsidi: Rp1.444,70/kWh)
- Perhitungan: 49,92 kWh × Rp1.444,70 = Rp72.110
- Durasi pengisian: Sekitar 7–8 jam menggunakan wall charger 7,4 kW
- Catatan: Ini opsi paling hemat, cocok untuk pengisian semalaman di rumah
2. Charging di SPKLU (Tarif Dasar: Rp2.466/kWh)
- Perhitungan: 49,92 kWh × Rp2.466 = Rp123.170
- Jika pakai Fast Charger (25–50 kW): Tambahan biaya layanan Rp25.000
- Jika pakai Ultra Fast Charger (>50 kW): Tambahan biaya layanan Rp57.000
Total estimasi:
Fast Charger: Rp148.170
Ultra Fast Charger: Rp180.170
Dengan biaya charging yang mulai dari Rp72 ribuan di rumah dan sekitar Rp150–200 ribuan di SPKLU, BYD Atto 3 menawarkan efisiensi luar biasa untuk mobilitas harian.
Cocok untuk Anda yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa khawatir soal biaya operasional. Jangan lupa, PLN merekomendasikan daya listrik rumah minimal 7.700 VA agar pengisian berjalan optimal.