Suara.com - Tipe port charger menjadi salah satu pertimbangan sebelum membeli mobil listrik. Port charger ini akan mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan. Dua charger mobil listrik yang paling populer adalah tipe CHAdeMo dan GB/T yang terdapat pada brand Wuling BinguoEV. Dua – duanya memiliki standar pengisian cepat. Bedanya, CHAdeMo menggunakan DC dari Jepang sementara GB/T menggunakan piranti charger dari China. Secara lebih detail, perbedaan kedua tipe port charger akan dijelaskan sebagai seperti di bawah ini.
Kendati kedua tipe port charger mobil listrik ini sama – sama baik, namun tak semuanya cocok untuk mobil listrik. Semuanya tergantung dari masing – masing kebutuhan. Dengan demikian, sebelum membeli mobil listrik, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan produsen mobil untuk menentukan port yang tepat.
Produsen mobil biasanya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang model mobil mereka dan dapat memberikan informasi yang akurat tentang jenis konektor yang disarankan. Anda dapat menghubungi pusat layanan pelanggan produsen mobil atau mengunjungi dealer mobil terdekat untuk mendapatkan panduan yang tepat. Di samping berkonsultasi secara langsung, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mencari informasi di internet. Berselancar di beberapa situs kendaraan listrik dan menonton beragam saluran di Youtube bisa menjadi media belajar.
Port Charger Mobil Listrik CHAdeMo
Dikutip dari laman resi AstraOtoshop, CHAdeMo merupakan jenis pengisian arus searah yang disebut direct current charging system (DC), menggunakan konektor dengan konfigurasi tipe AA series yang umumnya berwarna hijau. CHAdeMO memiliki empat lubang pada bentuknya. Penggunaan soket CHAdeMO memungkinkan pengisian daya mobil dengan cepat karena arusnya langsung menuju baterai, berbeda dengan pengisian menggunakan arus bolak-balik yang memerlukan on board charger di dalam mobil untuk mengubah arus menjadi arus searah.
Umumnya, konektor CHAdeMO dapat ditemukan pada mobil seperti Nissan Leaf, Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius Plug-in Hybrid, serta beberapa produk mobil listrik lainnya dari pabrikan Jepang.
CHAdeMO, yang sering digunakan untuk pengisian daya cepat di stasiun pengisian yang dilengkapi dengan teknologi ini, juga memiliki fitur keamanan yang canggih. Protokol keamanan CHAdeMO mencakup pengawasan suhu selama pengisian, pemantauan tegangan, dan pengamanan terhadap arus yang tidak stabil untuk memastikan pengisian daya yang aman dan efisien.
Port Charger GB/T
Melansir laman resmi Wuling, mobil listrik ini memiliki beragam tipe charger. Salah satu jenis charger yang tersedia adalah charger AC (Alternating Current) yang umumnya digunakan untuk pengisian daya di rumah. Charger AC Wuling menggunakan konektor tipe GB/T dan dapat menghasilkan daya listrik hingga 7 kW. Dengan charger AC, waktu pengisian daya mobil listrik Wuling seperti Cloud EV dapat berlangsung sekitar 4 hingga 11 jam, tergantung pada kapasitas baterai.
Baca Juga: Ingin Pasang Home Charging Mobil Listrik? Ini Cara, Daya, dan Biayanya
Lakukan pengisian daya secara berkala, meskipun mobil listrik Wuling tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama. Pengisian daya berkala dapat menjaga kesehatan baterai dan mencegah penurunan kapasitas yang signifikan. Selain itu, hindari mengisi daya baterai secara berlebihan atau terlalu sering dalam waktu yang singkat, karena hal ini dapat menyebabkan panas berlebih dan mempercepat degradasi baterai.
Langkah optimal lainnya adalah menjaga level pengisian daya baterai pada rentang yang ideal. Hindari mengisi daya baterai mobil listrik Wuling hingga 100% secara terus-menerus atau membiarkan baterai kosong hingga level yang sangat rendah.
Usahakan untuk menjaga level pengisian daya baterai pada rentang 20% hingga 80% untuk memaksimalkan umur baterai. Pengisian daya dan penggunaan baterai dalam rentang ini dapat mengurangi stres pada sel-sel baterai.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni