Ternyata Ini Faktor Utama Orang Indonesia Membeli EV

Rabu, 02 Juli 2025 | 10:33 WIB
Ternyata Ini Faktor Utama Orang Indonesia Membeli EV
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

Suara.com - Studi terbaru dari Populix, perusahaan riset dan penyedia platform survei daring, mengungkapkan temuan menarik mengenai motivasi utama masyarakat Indonesia dalam membeli kendaraan listrik (EV).

Berbeda dengan asumsi umum tentang teknologi atau efisiensi, mayoritas konsumen di Indonesia membeli EV ternyata lebih berdasarkan faktor kepedulian terhadap lingkungan.

Dalam Studi berjudul “Electric Vehicles in Indonesia: Consumer Insights and Market Dynamics” yang dirilis Juli 2025 ini menunjukkan bahwa 67% responden memilih EV karena bebas polusi udara, 60% karena minim polusi suara, dan 54% karena dampak positif terhadap lingkungan.

"Alasan orang mau membeli kendaraan listrik, hal yang paling mendasar adalah terkait dengan aspek lingkungan, karena orang-orang Indonesia sekarang mulai melek terkait lingkungan," jelas Susan Adi Putra, Associate Head of Research for Automotive Populix, di Jakarta, Rabu (2 Juli 2025).

Faktor Pendorong Lain

Selain lingkungan, beberapa faktor lain juga memengaruhi keputusan pembelian EV adalah kemudahan perawatan (45%), biaya perawatan dan pemeliharaan yang lebih rendah (45%), biaya operasional yang rendah (41%), dan pajak tahunan yang lebih rendah (34%).

Ilustrasi port charging mobil listrik. [BYD]
Ilustrasi port charging mobil listrik. [BYD]

Regulasi pemerintah turut berperan, dengan subsidi pemerintah (34%) dan peraturan pemerintah yang mendukung kepemilikan EV (32%) menjadi pertimbangan penting bagi konsumen akhirnya memilih EV.

"Insentif dari pemerintah ini juga mendukung mereka untuk beli akhirnya, ini sangat memengaruhi mereka, ini memegang peranan penting juga selain dari aspek lingkungan," tambah Adi.

Faktor Teknis Kurang Prioritas

Baca Juga: Desain Mirip, Harga Rp 300an Juta: Ini Perbandingan GWM Ora 03 dan Wuling Binguo

Faktor teknis seperti pengisian daya baterai yang cepat, model yang unik, dan fitur keselamatan yang disempurnakan hanya menjadi pertimbangan bagi 28% responden.

Menariknya lagi, jangkauan berkendara yang lebih jauh per sekali pengisian daya hanya menjadi alasan bagi 19% responden, dan yang paling rendah adalah bebas dari peraturan lalu lintas ganjil-genap dengan hanya 8%. 

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik sedang melakukan pengisian daya. (Pexels)

Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek praktis dan teknis ini belum menjadi pendorong utama bagi konsumen EV di Indonesia dibandingkan dengan dampak lingkungan.

Mobil Listrik China 

Berdasarkan studi Populix, terlihat juga sejumlah alasan konsumen akhirnya memilih mobil listrik dari pabrikan asal China. Beberapa pertimbangan konsumen diantaranya harga terjangkau dan perbaikan yang mudah.

Selain itu, fitur yang ditawarkan juga mempengaruhi konsumen untuk membeli mobil listrik dari pabrikan asal China.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI