Beberapa keunggulan baterai solid-state antara lain adalah memiliki daya tahan yang lebih tinggi, densitas energi yang lebih besar, waktu pengisian yang lebih cepat, hingga risiko kebakaran yang lebih rendah.
Baterai solid-state yang dikembangkan oleh Huawei diklaim memiliki kepadatan energi sebesar 400–500 Wh/kg.
Sebagai perbandingan, baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) buatan BYD yang mampu menempuh jarak hampir 500 Km memiliki kepadatan energi sekitar 150 Wh/kg.
Artinya, baterai solid-state menawarkan densitas energi tiga kali lipat lebih besar dibandingkan baterai kovensional yang masih banyak digunakan pada mobil listrik saat ini.
Perlombaan dalam mengembangkan baterai solid-state memang sedang gencar dilakukan oleh sejumlah perusahaan otomotif dan teknologi.
Pada Januari 2024, pemerintah Tiongkok bahkan membentuk aliansi khusus untuk pengembangan baterai solid-state yang melibatkan sejumlah perusahaan otomotif besar serta para ilmuwan dari universitas ternama.
Sementara di Jepang, Toyota dan Honda juga mengaku sedang mengembangkan teknologi serupa. Toyota menyebut baterai-solid state akan digunakan pada kendaraan buatannya pada 2028 mendatang.