Jangan Tergiur! Ini 5 Alasan Kenapa Tidak Boleh Beli Mobil Bekas Banjir

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 19:16 WIB
Jangan Tergiur! Ini 5 Alasan Kenapa Tidak Boleh Beli Mobil Bekas Banjir
Ilustrasi mobil terendam banjir. (ANTARA/Rubby Jovan)

Suara.com - Pasar mobil bekas memang menggoda, apalagi saat menemukan unit dengan harga miring dan tampilan luar yang masih menawan.

Namun, di balik harga murah dan bodi mulus, Anda harus waspada terhadap jebakan tersembunyi, yaitu mobil bekas banjir.

Mobil yang pernah terendam air banjir bisa menyimpan banyak kerusakan serius yang tidak selalu terlihat kasat mata.

Dalam kondisi darurat, banyak mobil terendam banjir dijual kembali dengan perbaikan minimal untuk menutupi kerusakan.

Tanpa kejelian dan pengetahuan, konsumen bisa dengan mudah tergiur. Padahal, membeli mobil bekas banjir bisa menjadi investasi yang merugikan dan membuat Anda mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan di masa mendatang.

Untuk membantu Anda lebih waspada, artikel ini akan mengulas 5 alasan kenapa tidak boleh beli mobil bekas banjir, lengkap dengan ciri-ciri mobil bekas banjir agar Anda bisa lebih hati-hati saat membeli kendaraan bekas.

Mobil korban banjir di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]
Mobil korban banjir di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]

Alasan Kenapa Tidak Boleh Beli Mobil Bekas Banjir

Inilah sederet alasan kenapa tidak boleh beli mobil bekas banjir, yang wajib diperhatikan:

1. Risiko Kerusakan Mesin yang Tinggi

Baca Juga: 6 Mobil Bekas yang Cocok untuk Daerah Pegunungan, Mesin Tangguh Taklukkan Medan Berat

Mesin mobil yang pernah terendam air sangat rentan terhadap kerusakan jangka panjang. Air dapat masuk ke ruang bakar, merusak komponen logam, serta menyebabkan korosi dan penurunan performa.

Meski mesin bisa dinyalakan pasca banjir, bukan berarti kondisinya aman. Bisa jadi hanya bertahan beberapa bulan sebelum muncul kerusakan besar.

Kerusakan pada piston, ring, injektor, hingga silinder sering kali membutuhkan perbaikan mahal, bahkan bisa lebih besar dari harga beli mobil itu sendiri.

2. Sistem Kelistrikan Rentan Error

Komponen kelistrikan pada mobil seperti ECU (Electronic Control Unit), kabel-kabel, sensor, dan panel instrumen sangat sensitif terhadap air. Saat mobil terendam banjir, air bisa masuk ke bagian ini dan menyebabkan hubungan pendek (short circuit).

Efeknya bisa muncul bertahap, seperti lampu yang menyala sendiri, indikator error, AC tidak dingin, atau bahkan mobil mogok tiba-tiba. Perbaikan sistem kelistrikan sangat sulit dan mahal karena biasanya harus mengganti seluruh modul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI