Suara.com - Segmen hatchback entry-level di Indonesia selama ini dikuasai oleh dua nama besar: Honda Brio dan Toyota Agya.
Keduanya dikenal sebagai mobil harian yang irit, lincah, dan punya harga yang relatif terjangkau.
Tapi kini, ada pendatang baru dari dunia mobil listrik yang mulai mencuri perhatian: BYD Atto 1.
Mobil ini hadir sebagai hatchback EV mungil dengan harga yang berbenturan langsung dengan Brio dan Agya.
Pertanyaannya, apakah Atto 1 bisa jadi ancaman serius?

Mari kita mulai dari harga. BYD Atto 1 ditawarkan dalam dua varian: Dynamic (Standard Range) mulai dari Rp195 juta dan Premium (Long Range) mulai dari Rp235 juta.
Bandingkan dengan Honda Brio yang dijual mulai Rp170 juta hingga Rp258 juta, dan Toyota Agya yang dibanderol Rp174 juta hingga Rp265 juta.
Artinya, secara harga, Atto 1 masuk di tengah-tengah, bahkan lebih murah dari varian tertinggi Brio dan Agya.
Dari sisi performa, Atto 1 menggunakan motor listrik tunggal dengan tenaga 55 kW (setara 74 hp) dan torsi 135 Nm.
Baca Juga: SERES Umumkan Harga Resmi SERES 3 di GIIAS 2025, Isi Segmen Mobil Listrik Rp 300 Jutaan
Meski angka ini terlihat lebih kecil dibanding Brio (90 PS, 110 Nm) dan Agya (88 PS, 113 Nm), karakter mobil listrik membuatnya terasa lebih responsif di kecepatan rendah.
BYD mengklaim akselerasi 0–50 km/jam hanya dalam 4,9 detik, dan 0–100 km/jam dalam 13 detik. Untuk penggunaan dalam kota, performa ini sudah cukup memadai dan bahkan terasa lebih "nendang" di awal berkat torsi instan khas EV.
Soal jarak tempuh, Atto 1 Dynamic menawarkan hingga 300 km (NEDC), sementara versi Premium bisa mencapai 380 km.
Ini membuatnya cocok untuk kebutuhan harian tanpa perlu sering isi ulang daya. Kapasitas baterainya masing-masing 30.08 kWh dan 38.88 kWh, dan sudah mendukung pengisian cepat DC.
Dari sisi efisiensi dan biaya operasional, Atto 1 jelas unggul dibanding mobil bensin konvensional.
Buat jalan kalem di tol

Ada catatan penting. Menurut ulasan dari Top Gear Filipina, performa Atto 1 memang terasa lumayan moncer di kecepatan rendah, tapi mulai melemah di atas 80 km/jam.
Jadi, meski cocok untuk mobilitas dalam kota, jangan berharap performa tinggi di jalan tol atau saat ingin menyalip cepat.
Ini bisa jadi pertimbangan bagi pengguna yang sering bepergian jauh atau butuh mobil dengan tenaga konsisten di kecepatan tinggi.
Dari sisi dimensi dan kenyamanan, Atto 1 punya ukuran yang mirip dengan Brio dan Agya, dengan desain modern dan kabin yang cukup lega untuk empat penumpang.
Sebagai mobil listrik, Atto 1 juga menawarkan pengalaman berkendara yang lebih senyap dan bebas emisi, cocok untuk pengguna muda yang ingin tampil beda dan lebih ramah lingkungan.
Jadi, mending mana?
![Honda Brio RS. [Honda Pondok Indah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/64037-honda-brio-rs.jpg)
Kesimpulannya, BYD Atto 1 memang belum bisa sepenuhnya menggantikan Brio dan Agya dalam hal performa dan jaringan layanan.
Tapi dari sisi harga, efisiensi, dan pengalaman berkendara yang unik, mobil ini punya potensi besar untuk mengganggu dominasi hatchback bensin di Indonesia.
Jika ekosistem EV terus berkembang dan dukungan infrastruktur makin kuat, bukan tidak mungkin Atto 1 akan jadi pilihan utama di segmen mobil kecil masa depan.