Suara.com - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto hari ini mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.
Secara spesifik, Mahfud menyatakan kekagetannya terhadap keputusan Presiden Prabowo untuk mengganti posisi yang sebelumnya diisi oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG).
"Ya, kalau dari sudut politik agak kaget juga ya saya," ujar Mahfud MD, mengomentari perombakan kabinet yang baru saja diumumkan dikutip dari channel Youtube-nya.
Ia mengakui bahwa informasi mengenai pertimbangan di balik pencopotan BG masih belum jelas baginya, namun nama BG menjadi sorotan utama yang paling mengejutkan dari seluruh daftar reshuffle tersebut.
"Memang itu yang paling mengagetkan pertama dari reshuffle ini ketika nama Pak BG muncul diganti," tambahnya.
Mahfud MD tidak mengetahui secara pasti alasan di balik keputusan tersebut. Namun, ia menyuarakan keraguan jika alasan pencopotan BG semata-mata dikarenakan minimnya penampilan publik BG saat kerusuhan merebak beberapa waktu lalu. Menurutnya, alasan tersebut terlalu sederhana.
"Iya, saya tidak tahu alasannya tapi saya kira terlalu sederhana, kalau alasannya BG tidak muncul di publik saat kerusuhan kemarin merebak," kata Mahfud.
Ia berpendapat bahwa efektivitas kinerja seorang pejabat, terutama dengan latar belakang intelijen seperti BG, tidak selalu harus diukur dari kehadirannya di hadapan publik.
"Karena orang kan tidak harus selalu tampil juga bisa koordinasi diam-diam apalagi latar belakangnya Pak BG kan intel. Intelijen kan kalau mengkoordinasikan tak harus tidak harus bicara ramai-ramai ke publik," jelas Mahfud.
Baca Juga: Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
Ia menduga kuat bahwa ada pertimbangan politis lain yang lebih kompleks di balik keputusan Presiden Prabowo untuk mengganti BG, meskipun ia mengaku tidak mengetahui detail pertimbangan tersebut.
Pernyataan Mahfud MD ini mengindikasikan bahwa perombakan kabinet kali ini memiliki dinamika politik yang menarik untuk dicermati, terutama terkait dengan posisi-posisi strategis yang diisi oleh figur-figur penting.
Publik kini menanti penjelasan lebih lanjut dari pihak istana mengenai latar belakang dan tujuan dari reshuffle kabinet yang telah dilakukan.
Bukan karena Kerusuhan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang juga juru bicara Presiden RI membantah anggapan Budi Gunawan dicopot sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan (menko polkam) karena rangkaian kerusuhan pada 28—30 Agustus di Jakarta dan beberapa daerah.
Pras, sapaan populer Prasetyo, menjelaskan Presiden Prabowo Subianto memberhentikan Budi Gunawan sebagai menko polkam bukan karena alasan yang spesifik, misalnya seperti kerusuhan antara massa dan aparat di beberapa daerah, yang beberapa diwarnai dengan aksi pembakaran dan penjarahan.