Dwi Sasono Kena Musibah, Apa Bahaya Garam di Tangki Bensin Mobil? Ini Penyebab dan Solusinya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 27 Juli 2025 | 10:57 WIB
Dwi Sasono Kena Musibah, Apa Bahaya Garam di Tangki Bensin Mobil? Ini Penyebab dan Solusinya
bahaya garam di tangki bensin mobil (Instagram: Dwi Sasono)

Suara.com - Aktor kawakan, Dwi Sasono baru saja membagikan penemuan garam dalam jumlah yang cukup banyak di dalam tangki BBM kedua mobilnya. Dari sini, tentu saja warganet ikut bertanya-tanya, apakah garam di tangki mobil bisa menimbulkan bahaya?

“Bikin kaget, kok bisa ada garam bercokol di tangki mobil. Ini terjadi pada dua mobil dalam selang hari berdekatan. Sampai harus ke bengkel untuk kuras tangki. Apa iya disabotase orang, atau memang ada bensin yang mengandung garam?” tulis Dwi Sasono dalam caption fotonya (24/7/25)

Apakah garam merupakan hal yang berbahaya untuk kendaraan Anda? Bagaimana cara mencegah dan membersihkannya?

Simak informasi berikut untuk mengetahui penjelasan seperti musibah yang terjadi pada mobil Dwi Sasono.

Apakah Garam di Tangki Bensin Mobil Berbahaya?

Garam, terutama natrium klorida memiliki sifat korosif ketika bercampur air.

Salah satu artikel SAT Japan menjelaskan bahwa garam dalam tangki bensin dapat mempercepat korosi komponen bahan bakar, seperti injektor dan filter.

Bahkan garam dapat menyebabkan kerusakan mesin (mengutip laman The Dangers of Salt in Your Gas Tank).

Air dan partikel garam juga dapat meningkatkan proses oksidasi pada tangki logam.

Sehingga membuat logam berkarat lebih cepat dan dalam kasus ekstrem menyebabkan kebocoran atau kegagalan sistem bahan bakar.

Baca Juga: Spesifikasi BAIC BJ30 1.5L LV2 2025 Versi Indonesia, Konsumsi BBM Irit!

Ini merupakan bagian penting dari bahaya garam di tangki mobil yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan.

Penyebab Garam di Tangki Bensin Mobil

Salah satu penyebab utama garam bisa ada di tangki bensin adalah kontaminasi pada bahan bakar, termasuk dari jeriken yang mungkin digunakan di area pantai untuk membawa sisa garam ke dalam tangki.

Ini sering terjadi tanpa disadari, terutama jika jeriken tidak dicuci dengan benar sebelum digunakan kembali.

Kedua, mobil yang sering diparkir atau dijalankan di area pesisir atau jalan bersalju memiliki risiko paparan garam yang lebih tinggi.

Uap garam yang terbawa angin bisa masuk ke dalam sistem ventilasi atau selama proses pengisian bahan bakar terbuka, lalu mengendap di bawah tangki.

Tingkat kelembapan tinggi di dalam tangki akibat penguapan bensin dan kondensasi udara lembap dapat memperburuk efek garam yang sudah ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI