Suara.com - Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan mengembangkan Suzuki Carry listrik.
“Suzuki Carry dijadikan EV, ini merupakan salah satu alternatif yang mungkin kita inginkan juga. Tapi kendaraan komersial ini kan berkaitan dengan beban,” kata Minoru Amano dalam sebuah diskusi di pameran GIIAS 2025 di ICE, BSD pekan ini.
Meski demikian Suzuki masih memikirkan soal baterai dan bobot mobil niaga itu kelak.
Tidak hanya baterai yang masih menjadi masalah dalam sektor kendaraan komersial, jarak tempuh juga menjadi musuh utama dalam menyajikan kendaraan elektrik saat ini.
Masalah lain yang perlu dipecahkan adalah jarak tempuh kendaraan komersial bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang biasanya harus beroperasi jauh.
Dia menyatakan penggunaan kendaraan Suzuki Carry masih berkutat di area perkebunan, seperti kelapa sawit dan juga para pelaku UMKM.
"Karena kalau listrik itu jarak tempuh. Penggunaan kendaraan ini kan masih banyak di jaringan Kalimantan, untuk sawit. Akan tetapi, Kalau di kota besar itu ide yang menarik,” ucap dia.
Penjualan Suzuki Carry sepanjang Mei 2025, berhasil tercatat sebanyak 55,47 persen dari total penjualan ritel mobil Suzuki.
Catatan positif tersebut mengungkap adanya peningkatan sekitar 21 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan di sektor UMKM dan juga kepuasan pelanggan.
Untuk wilayah yang memiliki kontribusi terbesar dalam penjualan kendaraan niaga ringan ini masih di area Jabodetabek, terutama dari sektor perdagangan dan jasa.
Baca Juga: Catat 1.405 Unit Angka Pemesanan, Chery Full Senyum di GIIAS 2025
Kendaraan ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan niaga, seperti distribusi barang, logistik harian, hingga pengangkutan bahan pangan.
Tidak hanya wilayah Jabodetabek, wilayah lain seperti Bali juga mencatatkan kontribusi yang cukup baik. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan sektor pariwisata, hotel, dan restoran.
Sementara itu, Jawa Timur menonjol lewat aktivitas perdagangan antar wilayah yang padat, dengan New Carry menjadi mitra andalan para pelaku usaha mikro dan menengah di area urban maupun sub-urban.
Kendaraan niaga ini memang banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha menengah yang mengandalkan kendaraan untuk kegiatan operasional harian baik untuk meningkatkan perdagangan mereka seperti distributor bahan bangunan, makanan dan kebutuhan pokok, serta sektor jasa seperti logistik, antar-jemput barang, hingga servis keliling.