Toyota memiliki jaringan bengkel resmi dan toko suku cadang yang tersebar merata di seluruh penjuru Indonesia. Mau servis di kota besar? Ada. Mobil mogok di kota kecil saat mudik?
Kemungkinan besar ada bengkel yang bisa menanganinya.
Kemudahan mencari suku cadang—dari yang orisinal, OEM, hingga KW—membuat biaya perawatan Toyota menjadi sangat terprediksi dan terjangkau.
Ini adalah sebuah "ketenangan pikiran" atau peace of mind yang tidak bisa ditawarkan oleh merek baru yang jaringannya masih terbatas.
3. Harga Jual Kembali yang "Menolak Jatuh"
Faktor ini adalah kunci bagi konsumen Indonesia yang melihat mobil sebagai sebuah aset.
Toyota, terutama model-model larisnya seperti Avanza dan Innova, terkenal memiliki depresiasi harga yang sangat rendah.
Harga jual kembalinya cenderung stabil dan bahkan kuat.
Ini menciptakan siklus yang menguntungkan: karena harga jual kembalinya bagus, orang tidak ragu untuk membelinya.
Baca Juga: 8 City Car 70 Jutaan untuk Anak Muda: Tak Perlu Dimodif, Keren Dibawa Nongkrong
Karena banyak yang membeli, permintaan di pasar mobil bekas pun tinggi, yang pada akhirnya menjaga harga tetap stabil.
Bagi banyak orang, membeli Toyota terasa seperti investasi yang kerugiannya paling minimal dibandingkan merek lain.
4. Produk yang "Sangat Indonesia"
Toyota adalah master dalam memahami kebutuhan pasar Indonesia. Mereka tidak hanya menjual produk global, tetapi merancang mobil yang benar-benar "pas" untuk karakteristik konsumen dan kondisi jalan di sini.
Toyota Avanza/Calya: Mengerti betul budaya kekeluargaan di Indonesia yang butuh mobil 7 penumpang dengan harga terjangkau.
Toyota Kijang Innova: Menjadi simbol "naik kelas" bagi keluarga Indonesia, dikenal tangguh dan nyaman untuk perjalanan jauh.