Rantis Brimob yang Lindas Sopir Ojol Buatan Mana? Ini Speknya

Husna Rahmayunita Suara.Com
Jum'at, 29 Agustus 2025 | 13:12 WIB
Rantis Brimob yang Lindas Sopir Ojol Buatan Mana? Ini Speknya
Mobil Rantis Brimob tabrak pengemudi ojol di Pejompongan, Jakarta Pusat saat aksi tolak DPR, Kamis (28/8/2025). [Tangkapan layar]

Rimueng dirancang agar fleksibel dalam berbagai operasi, termasuk patroli jarak jauh, pengamanan unjuk rasa, pengawalan VVIP, hingga pertempuran di medan berat.

Berapa Harga Rantis Brimob yang Lindas Ojol?

Selain dikecam karena menewaskan driver ojol, perhatian publik juga tertuju pada harga fantastis kendaraan ini.

Dari data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), tercatat Polri memiliki setidaknya tujuh unit rantis dengan nilai antara Rp149,9 miliar hingga Rp203,9 miliar per unit.

Jadi, total anggaran yang digelontorkan untuk pengadaan rantis tersebut hampir mencapai Rp1 triliun.

Angka ini sontak menimbulkan protes besar di masyarakat. Kendaraan bernilai ratusan miliar yang seharusnya dipakai menjaga keamanan justru menimbulkan tragedi dengan merenggut nyawa warga sipil.

Secara teknis, Rimueng memang dirancang untuk menghadapi situasi ekstrem, bukan untuk berada terlalu dekat dengan kerumunan sipil.

Dengan bobot belasan ton dan tenaga mesin ribuan cc, kemungkinan selamat bagi manusia yang terlindas nyaris mustahil.

Kronologi Affan Kurniawan Dilindas Rantis Brimob

Baca Juga: Masuk Brimob Lulusan Apa? Kini Anggotanya Lindas Ojol hingga Tewas

Nyawa Affan Kurniawan melayang setelah ia dilindas rantis Brimob dalam kericuhan usai aksi demonstrasi di depan DPR/MPR, Kamis malam (28/8/2025).

Dari rekaman video yang beredar, terlihat rantis Brimob melaju kencang di tengah kerumunan massa.

Seorang pria berseragam ojol terjatuh di jalan, namun bukannya berhenti, kendaraan itu justru terus melaju dan melindas tubuh korban hingga

Warga yang berada di sekitar lokasi sempat berusaha mengejar kendaraan tersebut, tetapi laju mesinnya sangat bertenaga besar sehingga sulit dihentikan.

Tragedi ini tidak hanya memicu kemarahan publik terhadap tindakan aparat di lapangan, tetapi juga membuka kembali perdebatan tentang penggunaan kendaraan taktis mahal, yang sejatinya dibeli dengan dana rakyat, namun justru merenggut nyawa rakyat sipil.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?