- Honda melakukan recall terhadap ratusan ribu Accord hybrid karena ditemukan cacat pada software.
- Honda Accord hybrid yang bermasalah itu bisa restart secara tiba-tiba, dan menyebabkan kendaraan kehilangan tenaga.
- Pada tahun 2024 kemarin ada sekitar 210 unit Honda Accord hybrid yang terjual di Indonesia.
Suara.com - Honda akan menarik kembali (recall) sekitar 256.603 unit Accord hybrid di Amerika Serikat, setelah ditemukan cacat pada software yang berpotensi membuat mobil kehilangan tenaga secara tiba-tiba.
Seperti dilansir dari laman resmi otoritas keselamatan kendaraan bermotor Amerika Serikat (NHTSA), Selasa (18/11/2025), software pada Honda Accord hybrid bisa restart secara tiba-tiba, dan menyebabkan kendaraan kehilangan tenaga.
"Ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera" pada pengendara serta penumpang, demikian ditekankan NHTSA dalam keterangan resminya. Adapun mobil-mobil yang terdampak adalah yang diproduksi di periode 2023 sampai 2025.
Honda mengatakan ratusan ribu mobil ini akan menjalani pembaruan software dan para pemilik tidak akan dikenakan biaya alias gratis.
Belum diketahui apakah recall ini juga berlaku untuk Honda Accord hybrid yang dijual di Indonesia atau tidak. Di Tanah Air, Honda Accrod hybrid diperkenalkan pada Desember 2023 silam.
Di sepanjang 2024 kemarin, berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo ada sekitar 210 unit Accord Hybrid yang dijual PT Honda Prospect Motor, agen resmi pemegang merek mobil Honda di Tanah Air.
Sementara pada 2025, belum ada laporan penjualan Honda Accrod Hybrid di Indonesia. Tampaknya, sedan andalan Honda itu sudah tak lagi dipasarkan di Tanah Air.
Selain itu, ini bukan recall pertama Honda pada November. Sebelumnya pada awal bulan, Honda juga melakukan recall terhadap lebih dari 400.000 Civic dan Accord di AS dan Kanada, karena adanya cacat pada pelek kendaraan.
Baca Juga: 7 Mobil Bekas Sekelas Honda Civic Cocok untuk Mahasiswa yang Stylish