Hasan Langgulung dalam catatannya tentang kreativitas dan pendidikan Islam menyampaikan ta'rif kreativitas secara falsafi dan komprehensif. Dalam tinjauannya, kreativitas secara fitrawi menjadi potensi umum manusia yang bersumber pada asmaul husna (Nama nama Allah Yang Baik).
Ia juga menambahkan bahwa kreativitas dalam peradaban Islam telah berhasil menjembatani peradaban Yunani, misalnya. Bahkan berhasil mensintesa keilmuan lama dengan perspektif Islam. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa apa yang dicapai oleh Barat merupakan "buah tangan" tokoh tokoh muslim yang kreatif di bidangnya masing masing. Dari bidang pemikiran, rekayasa sosial, budaya dan pendidikan. Secara khusus Hasan Langgulung sangat menyayangkan banyak tokoh Barat yang meremehkan dan menafikan capaian ilmuwan muslim, sehingga sedikit dari mereka yang menilai dengan fair.
Sedangkan dalam pendekatan individu, kreativitas sebagai perwujudan dari sikap yang terbuka terhadap ragam pengalaman, dengan menghadirkan produk wujud yang bernilai guna dan relatif "asing" bagi orang /wilayah setempat serta hasilnya dapat dinikmati seterusnya, atau bertahan lama.