Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini kedatangan dua perusahaan yang dinilai memiliki minat investor yang tinggi. Kedua perusahaan itu adalah, PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang akan melangsungkan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada pagi ini.
Dalam aksinya, COIN menawarkan sebanyak 2,2 miliar lembar saham atau setara dengan 15 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Saham tersebut ditawarkan dengan harga antara Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana segar antara Rp 220 miliar hingga Rp 231 miliar dari aksi korporasi ini.
Seluruh dana hasil IPO COIN akan digunakan untuk memperkuat operasional dua anak usahanya. Sebanyak 85 persen dialokasikan ke PT Central Finansial X (CFX), perusahaan yang bergerak di bidang bursa aset kripto dan bursa berjangka.

Dana tersebut akan digunakan sebagai penyertaan modal untuk mendukung kebutuhan operasional (operational expenditure/opex).
Sementara, 15 persen sisanya akan disalurkan ke PT Kustodian Koin Indonesia (ICC), anak usaha COIN yang bergerak di sektor jasa kustodian aset kripto. Dana ini juga ditujukan untuk kebutuhan operasional.
Dalam proses IPO-nya, COIN menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan dijadwalkan akan masuk ke papan utama Bursa Efek Indonesia. Penjatahan saham dilakukan pada 7 Juli 2025, disusul distribusi efek pada 8 Juli 2025.
Sementara itu, CDIA melepas sebanyak 12,48 miliar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp190 per saham. Perusahaan yang bergerak di sektor energi ini berpotensi menghimpun dana hingga Rp 2,37 triliun dari IPO tersebut.
Animo pasar Tinggi
Baca Juga: Buktikan IPO Indokripto Koin Semesta (COIN) Tak Langgar Aturan, Ini Kata BEI
Dalam masa penawaran umum yang berlangsung pada 2–7 Juli 2025, IPO COIN dilaporkan mengalami oversubscribe lebih dari 70 kali.
Tingginya antusiasme investor tercermin dari partisipasi lebih dari 100.000 calon investor yang berebut mendapatkan saham perusahaan pionir bursa kripto ini.
Sementara itu, CDIA mencetak rekor tersendiri. Perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu tersebut mencatat oversubscribe hingga lebih dari 400 kali.
Dari sisi dana, minat luar biasa tersebut menghasilkan komitmen investasi hingga Rp 30 triliun, melonjak drastis dibanding target awal CDIA dari IPO yang hanya sebesar Rp 2,37 triliun.
Berpeluang Melonjak
Pengamat pasar modal William Hartanto mengatakan antusiasme pasar terhadap dua emiten baru ini sangat tinggi, terutama karena karakter unik dari masing-masing perusahaan serta dukungan kuat di belakangnya.