Cara Menjadi Support System yang Baik untuk Orang Dekat yang Depresi

Biar nggak jadi toxic positivity.

yukepo
Selasa, 25 Mei 2021 | 12:48 WIB
Cara Menjadi Support System yang Baik untuk Orang Dekat yang Depresi
Sumber: yukepo

Sebuah penelitian melaporkan bahwa saat ini lebih dari 300 juta anak dan orang dewasa mengalami depresi. Namun tidak semua orang menunjukkan gejala dan mendapatkan penanganan yang sama. Ada orang yang tampak sedih dan lesu sepanjang waktu. Ada yang selalu pesimis dan merasa tidak berharga serta tidak berguna. Ada yang lebih sensitif dan mudah tersinggung. Yang cukup parah, ada yang mulai memikirkan untuk mengakhiri hidup. 

Jika orang terdekatmu ada yang mulai menunjukkan tanda atau sedang mengalami depresi, tentu kamu harus menjadi pendukung. Namun, menjadi support system yang sehat bagi orang yang depresi itu harus berhati-hati. Jangan sampai kamu malah menambah beban pikirannya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dan dihindari ketika mendampingi orang yang sedang depresi. Langkah ini bisa membuatmu menjadi "penyelamat" bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.

1. Dengarkan dia

Untuk menjadi support system, katakan kepada temanmu bahwa kamu akan selalu ada untuknya. Kamu dapat memulai percakapan dengan menyatakan kepedulianmu terhadapnya lalu bertanya kepada dia.

Namun perlu diingat juga bahwa temanmu mungkin ingin mengungkapkan semua isi hatinya tetapi dia belum tentu ingin mendapatkan masukan darimu. Jadi kamu harus lebih berhati-hati dan peka. Jangan lupa untuk memvalidasi apapun emosi dan perasaan yang sedang dirasakannya. 

2. Bantu untuk mendapatkan dukungan profesional

Tidak semua orang sadar sedang mengalami depresi. Ada pula yang justru mengabaikan atau sama sekali tak menyadari dengan apa yang terjadi pada dirinya. Jika kasus ini terjadi pada orang terdekatmu, kamu adalah orang yang bisa membantunya untuk perlahan keluar dari masa buruk ini.

Kamu bisa mencari ahli, membuatkan janji bertemu, bahkan menemani temanmu untuk bertemu dengan therapist. Ketika temanmu mulai tidak mau bertemu dengan therapist, tetaplah sabar mendampinginya. Lakukan cara halus untuk mendukungnya dan memberinya semangat agar terus melanjutkan terapi yang sedang dijalani. 

3. Jangan melupakan diri sendiri

Ketika mengetahui orang yang disayangi sedang mengalami depresi, kamu mungkin akan merasa ingin memberikan segalanya untuk dia. Kamu ingin terus di sisinya dan mendukungnya.

Itu memang boleh, tetapi jangan sampai lupa untuk menjaga dan merawat diri sendiri. Jangan sampai kamu mengabaikan kesehatan fisik dan mentalmu karena fokus pada orang lain. Kalau akhirnya kamu merasa frustrasi dan stres juga, tentu kamu malah tak akan bisa membantu temanmu. 

4. Buat batasan

Segala sesuatu itu butuh batasan, termasuk dalam hal menjadi pendukung bagi orang yang sedang mengalami depresi. Misalnya saja kamu dapat mengatakan dengan jujur kepada temanmu bahwa kamu siap mendengarkan dan menemaninya setalah jam kerja.

Daripada terkesan sangat berlebihan dan membuat temanmu kurang nyaman, sebaiknya kamu jangan setiap hari datang kepadanya. Misalnya kamu bisa datang dua hari sekali atau membawakan makanan dua kali seminggu. 

5. Tetaplah sabar

Sabar adalah faktor penting yang harus dijaga selama menjadi support system bagi seseorang yang depresi. Meski sudah bertemu dengan ahli dan berkonsultasi serta menjalani terapi, ada kemungkinan prosesnya lama. Bisa saja progresnya tidak secepat yang diharapkan. Bahkan, ketika perawatannya sudah dinyatakan suksespun belum tentu depresi itu benar-benar sudah pergi. Mungkin saja temanmu masih menunjukkan gejala di waktu tertentu.    

Menjadi support system dan pendukung yang baik untuk orang yang mengalami depresi tidak berarti harus selalu ada di sisinya selama 24 jam penuh. Kamu juga tetap butuh untuk mengurus dan memanjakan diri sendiri. Jadi pastikan untuk tidak melupakan diri sendiri juga, ya. 

BERITA LAINNYA

TERKINI