Mulai hari ini, lanjut Budi Susilo, seluruh lulusan akan memulai perjalanan yang baru ke masa depan.
“Semua tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Itulah yang akan dihadapi oleh para lulusan. Meski begitu setelah melihat perjalanan yang sudah terjadi, saya optimis para lulusan akan mampu menghadapi semua tantangan dengan sangat baik,” ucap Budi Susilo.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Dr. Samsuri dalam sambutannya menekankan tiga hal. Pertama, Presuniv termasuk salah satu dari tujuh perguruan tinggi yang terakreditasi Unggul di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV. Dan, ungkap Samsuri, Kepala LLDIKTI berkenan hadir pada acara-acara penting di perguruan tinggi yang taat azas dan taat mutu.
“Merujuk catatan di LLDIKTI Wilayah IV, Presuniv adalah perguruan tinggi yang taat azas dan taat mutu,” tegas dia.
Samsuri juga mengungkapkan bahwa di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV ada 455 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Katanya lagi, “Menurut data LLDIKTI Wilayah IV, seluruh ijazah dari lulusan Presuniv sudah mendapatkan penomoran secara nasional.”
Dalam kesempatan tersebut Samsuri juga menekankan perlunya Presuniv terus menjaga mutu. Baik itu mutu lulusan maupun mutu pembelajaran.
“Jangan pernah menurunkan standar. Presuniv, sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia, harus terus menerapkan standar yang tinggi,” ucap dia.
Kepada para lulusan, Samsuri menyampaikan pesannya, “Lulus pada hari ini belum menjamin kesuksesan di masa depan. Ini baru langkah awal,” katanya.
Untuk bisa sukses, seluruh lulusan harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Samsuri menekankan bahwa sekarang ini perubahan terjadi begitu dinamis.
Baca Juga: RSUD Kabupaten Bekasi Siap Jadi Rumah Sakit Pendidikan Utama President University
“Orang yang mau terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. Sementara, bagi yang sudah puas setelah diwisuda, kalian hanya akan menjadi pemilik masa lalu,” tegasnya.
Untuk menjadi pembelajar, para lulusan tak harus melakukannya di lembaga pendidikan. Samsuri memaparkan lebih lanjut, “Belajar bisa dilakukan di mana saja. Kita bisa belajar di kampus kehidupan, di tengah-tengah masyarakat, bahkan termasuk di tempat kerja.”
Mencari Mutiara
Pesan kedua Samsuri, para lulusan perlu selalu optimis dan bekerja keras. Orang yang selalu optimis, urainya, akan selalu melihat kemudahan, meski sebetulnya yang ada dihadapannya adalah kesulitan. Sementara, orang yang pesimis akan selalu melihat kesulitan, meski yang ada dihadapannya justru peluang.
Namun, lanjut Samsuri, optimis saja tidak cukup. Sikap optimis harus diikuti dengan kerja keras. Ia kemudian mengutip pesan Sang Proklamator, Bung Karno, “Kalau ingin mendapatkan mutiara, Anda harus berani menyelam ke laut yang paling dalam sekalipun.” Jadi, kalau lulusan Presuniv intin mendapatkan sesuatu yang lebih, sesuatu yang istimewa, mereka harus mau bekerja keras.
Untuk pesan yang terakhir, tegas Samsuri, jalani kehidupan dengan akhlak mulia. “Orang yang berakhlak mulia selalu santun dalam perkataan dan perbuatan, selalu menghormati orang tua dan sesama, dan bersikap rendah hati,” ungkapnya.