“Yang sudah saya lakukan di sekitar Solo dan Jogja, namun banyak sekali temen-temen mahasiswa minta saya datang ke Malang, Surabaya, Jakarta, bahkan ada yang minta saya ke Palembang dan Pontianak,” kata Ginanjar.
“Di Solo beberapa kali saya adakan mulai dari di Shopee Technopark sampai coffeeshop, ada total 30 mahasiswa,” sambungnya.
Dalam diskusi tersebut, hampir semua hal didiskusikan oleh Ginanjar bersama para mahasiswa mulai dari judul, teori, variabel, indikator, sampel, alat analisis, dan cara membahas.
Karena masing-masing peserta terkadang ada yang baru tahap membuat judul, namun yang lainnya sudah penelitian di lapangan atau ambil data sehingga Ginanjar memutuskan untuk membahas keseluruhannya agar para mahasiswa bisa paham.
Untuk jumlah pesertanya, Ginanjar memberi kuota hingga maksimal 10 orang saja karena dirinya ingin diskusi ini dapat dilakukan dengan intens.
“Saya batasi untuk maksimal 10, sebab di diskusi ini saya intens untuk memahami pola pikir mereka, sehingga bisa mengarahkan antara yang diinginkan dosen dan kemampuan mahasiswa,” tuturnya.
Saat ini, hanya Ginanjar sendiri yang ikut serta dan berperan menjadi dosen dalam diskusi tersebut, dan tidak ada dosen yang lainnya.
Sementara untuk jadwalnya para mahasiswa dapat melihatnya di Instagram pribadi milik Ginanjar yakni @ginanjarrahmawan dan grup Telegram.
Dengan mengikuti diskusi ini, mahasiswa akan lebih leluasa dalam bertanya karena dapat langsung berinteraksi dengan Ginanjar, berbeda halnya ketika hanya melalui online yang masih banyak keterbatasan dalam berinteraksi.
Baca Juga: Polisi Mengamankan Delapan Mahasiswa Saat Demo di Kota Jayapura
Bagi Ginanjar, selain memberikan edukasi kepada para mahasiswa adanya diskusi ini juga memberikan manfaat kepada dirinya.