Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji juga hadir untuk memberikan pemaparan update terkini integrasi layanan SATUSEHAT dan harapannya pada partisipasi ekosistem healthtech.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan AHI atas implementasi integrasi RME yang telah berjalan dengan baik. Dari total 60.000 fasyankes, sejauh ini sudah ada 22.000 yang sudah menggunakan RME bersama anggota AHI dan ini merupakan peluang bagi AHI untuk dapat mendigitalisasi seluruh fasyankes tersebut. Dalam hal regulasi, setelah pengesahan Permenkes No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis, saat ini tengah disusun RUU untuk disahkan. Secara paralel, kami juga tengah menyusun turunan regulasi PP dan Permenkes baru yang dibutuhkan untuk aturan teknis,” ujar Setiaji.
Setiaji menambahkan, setelah peresmian layanan integrasi sistem SATUSEHAT di tahun lalu, agenda di tahun ini adalah mulai menggunakan data-data tersebut untuk berbagai macam kebutuhan layanan, seperti peningkatan efisiensi, efektivitas, termasuk juga sudah menerapkan regulatory sandbox untuk telekesehatan sehingga diharapkan di 2024 seluruh layanan kesehatan bisa diintegrasikan secara menyeluruh.
“Kominfo telah lama bekerja sama dengan AHI dan Kemenkes dalam hal percepatan transformasi digital di sektor kesehatan, khususnya sosialiasi RME melalui beberapa workshop yang telah dilaksanakan secara hybrid. Tentu kita berharap banyak manfaat yang bisa didapat dari keberhasilan penggunaan RME. Kominfo siap terus berkolaborasi untuk mendorong percepatan adopsi RME di Indonesia.” kata Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna.