Suara.com - Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, umat muslim bisanyanya akan I’tikaf di masjid demi menemui malam lailatul qadar. Nah, bagaimana cara itikaf lailatul qadar yang benar?
Meski secara bahasa I’tikaf berarti menetap, bukan berarti Anda hanya berdiam diri di masjid saat melaluinya. Pasalnya, ada banyak ibadah yang bisa Anda lakukan sepanjang malam di dalam masjid, apa saja itu? Berikut penjelasan cara itikaf lailatul qadar.
Cara I’tikaf Lailatul Qadar menurut Buya Yahya
Secara bahasa, itikaf memang berarti berdiam di masjid dengan niat ibadah. Artinya, Ada duduk sambil membaca niat pun sudah menjadi pahala.
Namun, untuk naik pangkat alias mendapatkan lebih banyak keistimewaan di malam Lailatul Qodar, adalah mengisi malam tersebut dengan berbagai ibadah, seperti sholat, membaca qur’an, dan membaca doa.
Selain itu, jangan lupa untuk melakukan tafakur atau merenungi segala ciptaan Allah di muka bumi, termasuk merenungi apa yang selama ini telah Anda lakukan.
Meski Itikaf merupakan cara untuk mengejar malam lailatul qodar, bukan berarti Ada wajib melakukannya. Sebagai contoh, apabila Anda merupakan seorang wanita dan tidak punya teman untuk datang ke Masjid, cukup lakukan ibadah di rumah.
Pasalnya, keistimewaan malam Lailatul Qodar tidak hanya didapatkan oleh mereka yang menjalani I’tikaf di masjid, tetapi juga bagi mereka yang melakukan ibadah.
Amalan yang bisa dilakukan saat Itikaf
Baca Juga: Tidak Sholat Tetap Dapat Pahala, Ini 4 Amalan Malam Lailatul Qadar Bagi Wanita Haid
Melalui kanal YouTube pribadinya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lima amalan pada malam Itikaf.
“Satu amalan siang, dua amalan malam, tiga empat lima adalah amalan yang menyertai siang dan malam, yaitu amalan harta,” ujarnya.
Amalan siang disebut shiyam yang dimulai dari terbit fajar hingga waktu berbuka sebagaimana yang tertuang dalam surat Al Baqarah 183 dan 187 berikut.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya: "Wahai orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah : 183)
لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ - ١٨٧