Suara.com - Bacaan bilal Idul Adha memiliki arti penting bagi umat Islam. Arti penting itu terletak pada fungsinya sebagai pengantar spiritual dan persiapan rohani sebelum khutbah disampaikan.
Bacaan bilal atau takbir merupakan bentuk glorifikasi kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya, termasuk kesempatan merayakan Idul Adha dan berkurban. Ini menghidupkan semangat ibadah dan kekhusyukan umat.
Bilal membaca kalimat tauhid dan syahadat sebagai pengingat bahwa inti dari semua ibadah adalah mengesakan Allah dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Kalimat "man yahdihillāhu fa-lā muḍilla lah..." menunjukkan bahwa hanya Allah yang memberi petunjuk, dan tanpa petunjuk-Nya, manusia akan tersesat. Ini menanamkan kerendahan hati. Kemudian ucapan "uūṣīkūm wa nafsiyal-khāṭi’ah bi-taqwā Allāh..." adalah wasiat untuk bertakwa, yang merupakan pesan inti dalam khutbah dan ibadah Idul Adha.
Bacaan bilal berfungsi utama sebagai penanda dan transisi dari pelaksanaan shalat ke sesi khutbah, sekaligus menenangkan suasana agar jamaah siap mendengarkan nasihat agama.
Bacaan Bilal Idul Adha Versi Arab
Berikut adalah bacaan yang biasa dibaca oleh bilal sebelum khutbah Idul Adha dimulai. Bacaan ini dilakukan setelah shalat Idul Adha selesai, sebagai pengantar sebelum khatib naik mimbar:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Baca Juga: Jangan Asal Pilih! Ini Panduan Lengkap Hewan Kurban Sesuai Syariat dan Sehat
اَللّٰهُ أَكْبَرُ، اَللّٰهُ أَكْبَرُ، اَللّٰهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، اَللّٰهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ.
(3 kali)
Kemudian membaca:
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Dilanjutkan dengan:
أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ الْخَاطِئَةَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّهُ قَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Setelah itu, bilal duduk dan khatib naik mimbar untuk memulai khutbah. Tradisi dan bacaan bisa sedikit berbeda tergantung daerah, tapi umumnya serupa seperti di atas.
Bacaan Bilal Idul Adha Versi Latin
Berikut adalah bacaan bilal Idul Adha versi teks Latin lengkap yang umum digunakan di Indonesia sebelum khutbah dimulai:
Bacaan Takbir 3 kali:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar,
Lā ilāha illallāh, wallāhu akbar,
Allāhu akbar wa lillāhil-ḥamd.
(Dibaca 3 kali)
Kemudian dilanjutkan:
Man yahdihillāhu fa-lā muḍilla lah,
wa man yuḍlil fa-lā hādiya lah.
Ash-hadu allā ilāha illallāh,
waḥdahū lā sharīka lah,
wa ash-hadu anna Muḥammadan ‘abduhū wa rasūluh.
Uūṣīkūm wa nafsiyal-khāṭi’ah bi-taqwā Allāh,
fa innahū qad fāzal-muttaqūn.
Setelah itu, bilal duduk, dan khatib naik mimbar untuk menyampaikan khutbah Idul Adha.
Tata Cara Membaca Bilal Idul Adha
Ada tata cara tersendiri dalam melafalkan bilal Idul Adha. Pembacaan bilal dilaksanakan oleh seorang bilal. Agar lebih jelas, berikut tata cara membaca bacaan bilal Idul Adha secara umum, sesuai dengan tradisi yang banyak dipraktikkan di masjid.
1. Dibaca Setelah Shalat Idul Adha
Setelah imam selesai memimpin shalat Idul Adha (2 rakaat), jamaah duduk tenang.
Bilal berdiri atau duduk di tempat yang mudah terdengar oleh jamaah.
2. Memulai dengan Takbir 3 Kali
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar, lā ilāha illallāh wallāhu akbar, Allāhu akbar wa lillāhil-ḥamd.
3. Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali
Dilanjutkan dengan Kalimat Tauhid dan Nasihat Taqwa.
Bacaan bilal selanjutnya adalah:
Man yahdihillāhu fa-lā muḍilla lah,
wa man yuḍlil fa-lā hādiya lah.
Ash-hadu allā ilāha illallāh,
waḥdahū lā sharīka lah,
wa ash-hadu anna Muḥammadan ‘abduhū wa rasūluh.
Uūṣīkūm wa nafsiyal-khāṭi’ah bi-taqwā Allāh,
fa innahū qad fāzal-muttaqūn.
4. Bilal Duduk, Khatib Naik Mimbar
Setelah bacaan selesai, bilal duduk. Khatib kemudian naik mimbar dan menyampaikan khutbah Idul Adha.
Tata cara ini bisa sedikit berbeda tergantung kebiasaan daerah atau ormas Islam tertentu seperti NU atau Muhammadiyah, namun secara umum urutannya hampir sama.
Demikian itu bacaan bilal Idul Adha. Semoga dapat menambah wawasan Anda.
Kontributor : Mutaya Saroh