1. Crismonita Dwi Putri (Indonesia)
![Pebalap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri. [Instagram@icf_cycling]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/14/68037-crismonita-dwi-putri.jpg)
Crismonita Dwi Putri salah satu pebalap sepeda putri andalan Indonesia. Meski masih berusia 20 tahun, perempuan kelahiran Lamongan, Jawa Timur itu sudah memberikan berbagai prestasi membanggakan bagi Indonesia.
Setelah gagal memberikan medali di Asian Games 2018, Crismonita mampu merengkuh menyabet empat medali emas saat turun di tiga kejuaraan sepeda track.
Kejuaraan itu antara lain Track Asia Cup 2018 di New Delhi (India), 1st South East Asian GP Track 2018 di Negeri Sembilan (Malaysia), dan Acc Track Asia CUp 2018 di Bangkok (Thailand).
Di ATC 2019, Crismonita meraih medali perunggu di nomor 500 meter individual time trial elite putri.
2. Lee Wai Sze (Hong Kong)
![Pebalap sepeda andalan Hong Kong, Lee Wai Sze. [AFP/Arief Bagus]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/14/13787-lee-wai-sze.jpg)
Lee Wai Sze merupakan pebalap sepeda track asal Hong Kong. Atlet kelahiran Kwoloon, 1987 silam itu merupakan salah satu pebalap sepeda track putri terbaik di dunia saat ini.
Lee memulai karier sebagai atlet balap sepeda pada 2004 silam. Pada awalnya Lee lebih memilih sebagai pebalap sepeda jalan raya.
Pada 2010, jerih payah Lee selama enam tahun akhirnya terbayar.
Baca Juga: Bukan Terdegradasi, Ternyata Wahyu Nayaka Diskorsing PBSI
Atlet yang mengaku lahir dalam keluarga kurang mampu itu sukses meraih medali emas di nomor time trial 500 meter Asian Games 2010.
Sejak saat itu, prestasi Lee Wai Sze terus melejit. Tercatat pebalap 31 tahun itu meraih medali perunggu di nomor keirin Olimpiade 2012, medali emas nomor keirin Asian Games 2014, medali perungu World Track Championships, dan segudang prestasi lainnya.
Sementara pada ajang ATC 2019, Lee Wai Sze ini menggondol medali emas nomor sprint, perak nomor keirin, dan perunggu di nomor team pursuit.