![Kabid Binpres PB Percasi Kristianus Liem (kedua dari kanan). [Facebook/Percasi Catur Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/22/36101-kabid-binpres-pb-percasi-kristianus-liem.jpg)
Lebih jauh, Liem menjelaskan bahwa bahasan mengenai haram tidaknya suatu kegiatan, dalam hal ini catur, seharusnya sudah tak relevan untuk dibahas.
Menurut Liem, Indonesia lebih baik membahas soal peningkatan prestasi catur itu sendiri.
Lantaran, kata dia, negara-negara lain yang sempat mengharamkan catur pun telah berpikir lebih terbuka dan mencoba lebih maju.
"Lebih baik kita pikirkan hal-hal positif. Negara-negara lain sudah lebih maju meski dulu membahas hal itu," ujarnya.
"Harusnya kita bahas prestasi. Aneh hal-hal seperti ini masih dibicarakan sekarang."
"Iran pernah mengharamkan catur. Tapi sekarang catur di Iran itu sedang booming, gila-gilaan. Bukan hanya sponsor banyak, tapi pecatur-pecatur mudanya tumbuh luar biasa," sambungnya.
![Para pecatur putri mengikuti Kejuaraan Dunia Catur di Riyad, Arab Saudi, Selasa (26/12/2017). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/12/27/13141-kejuaraan-catur-di-arab-saudi.jpg)
Di sisi lain, Liem menyebut catur juga memiliki banyak manfaat khususnya bagi perkembangan otak anak. Permainan catur disebutnya sangat baik untuk melatih kepintaran seseorang.
"Dengan main catur, bermain bagus, pemikirannya semakin sistematis. Mana yang harus didahulukan ada saat kita mengalah dulu untuk menang," jelas Liem.
"Anak yang sering main catur, pelajaran di sekolah itu cerdas-cerdas, terutama matematika," pungkas Kabid Binpres PB Percasi Kristianus Liem.
Baca Juga: Pilih Ekshibisi Tinju, Ini Bayaran Fantastis yang Diterima Mayweather
Awal Mula