Suara.com - Wacana duel unifikasi gelar antara Anthony Joshua melawan rekan sejawatnya dari Inggris, Tyson Fury, terus mengemuka.
Pertarungan ini tak ubahnya jadi pembuktian siapa yang pantas menyandang gelar raja kelas berat.
Seperti diketahui, Anthony Joshua merupakan pemegang sabuk juara dunia versi WBA (Super), WBO, IBO dan IBF.
Gelar itu direbut petinju 30 tahun ini setelah merebutnya dari tangan Andy Ruiz Jr., dengan menang angka mutlak pada duel 7 Desember 2019.
![Petinju Inggris, Anthony Joshua (tengah), merayakan keberhasilannya menjadi juara dunia tinju kelas berat WBA (Super), WBO, IBO dan IBF, usai mengalahkan Andy Ruiz dalam pertarungan di Diriyah Arena, Arab Saudi, Sabtu (7/12/2019) malam waktu setempat. [AFP/Fayez Nureldine]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/09/83507-anthony-joshua-vs-andy-ruiz.jpg)
Sementara, Tyson Fury belum lama ini, tepatnya 22 Februari 2020, merebu sabuk juara dunia kelas berat WBC usai menang TKO dari Deontay Wilder.
Duel pembuktian raja kelas berat antara Anthony Joshua vs Tyson Fury pun banyak dinantikan para penggemar tinju dunia.
Salah satunya David Haye, mantan juara dunia tinju kelas berat WBA asal Inggris.
Haye berdalih Joshua satu-satunya petinju yang mampu mengalahkan Fury, yang belum kalah dalam 31 pertarungan profesional.
![Petinju AS Deontay Wilder (kiri) saat menghadapi penantangnya dari Inggris, Tyson Fury (kanan), dalam pertarungan kejuaraan tinju dunia kelas berat WBC di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020). [AFP/Mark Ralston]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/26/10525-deontay-wilder-dan-tyson-fury.jpg)
Bahkan, kata Haye, Joshua memiliki pukulan keras yang dapat meng-KO Fury.
Baca Juga: Kenalkan, Firas! Penerus Bani Al-Qazzaz yang 5 Abad Jadi Muazin di Al-Aqsa
"Saya berpikir satu-satunya petinju yang memiliki artileri, keterampilan, atletis, pengalaman, untuk mengalahkan Fury hanya Anthony Joshua," kata Haye dikutip dari Boxing Social, Rabu (22/4/2020).