Setelah 4 Tahun, Hukuman Larangan Bertanding Kenichi Tago Akhirnya Dicabut

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 06 November 2020 | 15:17 WIB
Setelah 4 Tahun, Hukuman Larangan Bertanding Kenichi Tago Akhirnya Dicabut
Mantan pemain peringkat tiga dunia asal Jepang, Kenichi Tago. [AFP/Marwan Naamani]

Suara.com - Pada April 2016 atau hanya beberapa bulan jelang Olimpiade Rio de Janerio bergulir, dua pebulutangkis tunggal putra terbaik Jepang, mendapat hukuman larangan bertanding.

Dua pemain itu adalah Kento Momota dan Kenichi Tago. Hak mereka untuk berpartisipasi di ajang bulutangkis dicabut Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA) lantaran ketahuan berjudi di kasino ilegal.

Hukuman bagi Kento Momota telah dicabut pada 15 Mei 2017. Pebulutangkis 26 tahun itu kini menjelma sebagai tunggal putra nomor satu dunia.

Sementara itu, nasib kurang baik dialami Kenichi Tago. Dia harus terus berada dalam cengkraman hukuman NBA, tiga tahun lebih sejak Kento Momota kembali bermain.

Namun, kabar baik yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hukuman larangan bertanding bagi Kenichi Tago resmi ditanhguhkan NBA pada pekan lalu.

Pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia, Kento Momota (kiri), saat menghadiri konferensi pers Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (15/7). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia, Kento Momota (kiri), saat menghadiri konferensi pers Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (15/7). [Suara.com/Arief Apriadi]

Menyadur Badminton Planet, Jumat (6/11/2020), Tago sendiri langsung pindah ke Malaysia setahun setelah mendapat hukuman larangan bermain dari NBA.

Sejak periode tersebut, dia tetap berkarir di ranah bulutangkis sebagai pemain sekaligus pelatih di Klub Bulutangkis Petaling.

Dia kemudian memulai akademi bulutangkisnya yang bernama TAGO Academy pada April 2019.

“Saya suka Malaysia. Ini tempat yang memberi saya kesempatan untuk bangkit kembali, ”kata Tago dalam wawancara dengan StarSport pada September 2018.

Baca Juga: Niat Mulia Dibalik Aksi Pura-pura Pensiun Pusarla V Sindhu

“Jika saya masih tinggal di Jepang, akan sangat sulit bagi saya bahkan untuk mendapatkan pekerjaan setelah dilarang [bertanding]."

Di Malaysia saya bisa terus ikut bulu tangkis, makanya saya suka sekali tinggal di sini lama sekali,” tambah Tago.

Belum diketahui apa rencana Tago setelah Asosiasi Bulutangkis Jepang resmi mencabut hukumannya.

Terlepas dari bakal kembali bermain tidaknya Tago, pebulutangkis 31 tahun itu setidaknya telah menjadi salah satu sosok yang membawa sektor tunggal putra Jepang mencuat di kancah dunia.

Sebelum Kento Momota merajai dunia, Tago yang lebih senior lebih dulu mengejutkan dunia bulutangkis Internasional, kendati jika ditilik, prestasinya memang tak sehebat Momota.

Tago pernah mencapai babak final All England 2010, setelah di perjalanan sukses mengalahkan tiga tunggal putra unggulan, Nguyen Tien Minh, Chen Jin dan Bao Chunlai.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI