Gaya servis forehand untuk seorang pemain ganda tentu mendapat sorotan dari berbagai pihak karena jarang digunakan pemain ganda. Namun, pelatih Eng Hian meminta Greysia untuk masa bodoh dengan mulut orang lain.
Pasalnya, menurut pelatih Eng Hian, gaya servis tidak penting, yang utama adalah seberapa ampuh dan efektif servis tersebut.
"Jadi setelah merenungkan ini setelah bertahun-tahun, saya menyadari bahwa saya harus menerima kelemahan ini. Untuk bermain di level profesional, saya harus menerimanya sebagai kelemahan saya dan kemudian membuat strategi ulang," ujar Greysia.
"Pelatih saya bilang, yang penting intinya, bukan metode servisnya. Jadi, saya mengubahnya dari bulan pertama tahun lalu tepatnya sejak Malaysian Masters 2020," lanjutnya.
"Servis tinggi tidak terlalu berisiko. Saya harus mempertajam servis saya, apakah rendah atau tinggi. Saya harus merasa nyaman dulu sebelum saya mengerti maksudnya. Jadi saya perlu melakukan apa pun yang saya suka, apa pun yang membuat saya nyaman," ucap Greysia lagi.
"Anda bisa melakukan variasi seperti servis film. Dengan pukulan keras seperti pemain Korea, kami bisa mempertahankan pukulan keras itu. Ini akan menjadi masalah ganda putra dan campuran karena putra dapat melakukan smes lebih keras," lanjutnya.
"Pelatih saya mengatakan kepada saya bahwa saya tidak perlu memikirkan tentang apa yang dikatakan orang lain atau lawan saya, saya hanya perlu memikirkan intinya. Dan itu terbukti berkali-kali," tuturnya menambahkan.
Servis forehand Greysia Polii memberikan dampak positif terhadap performanya. Terbukti, setelah menggunakan gaya servis itu, Greysia bersama Apriyani Rahayu berhasil menjuarai Thailand Open I 2021, mencapai semifinal Thailand Open II 2021, dan emas Olimpiade.
Baca Juga: Deretan Bonus untuk Greysia dan Apriyani, Makan hingga Perawatan Gratis Seumur Hidup