Suara.com - Dewa United Banten bersiap menghadapi ujian terberat mereka musim ini saat meladeni Pelita Jaya Jakarta dalam partai puncak IBL GoPay The Finals 2025.
Menghadapi sang juara bertahan, center andalan Dewa United, Lester Prosper, menegaskan pentingnya hadir dengan energi penuh dan mentalitas juara jika ingin menorehkan sejarah.
"Apapun yang dirancang pelatih di lapangan, kami harus perhatikan serta jalankan dan ini semua bukan cuma soal strategi, tetapi soal mental," ujar Prosper, dikutip dari laman resmi klub pada Kamis (17/7/2025).
Final Pertama di Kandang, Dewa United Diwanti-Wanti Tak Lengah

Gim pertama seri final best of three akan digelar di markas Dewa United Arena, Tangerang. Prosper menilai laga ini sangat krusial sebagai pembuktian awal tim untuk mendobrak dominasi Pelita Jaya.
"Kami harus datang dengan energi yang sama seperti mereka (Pelita Jaya) dan mereka juga harus bisa menandingi energi kami," lanjutnya dengan nada optimis.
Pemain naturalisasi bernomor punggung 32 itu mengakui kekuatan dan pengalaman Pelita Jaya. Namun ia menegaskan Dewa United harus tampil "locked in" sejak peluit pertama dibunyikan, menjaga fokus, terutama di sektor pertahanan dan setiap possession yang terjadi.
Kekuatan Kolektif Jadi Senjata Dewa United

Prosper menyoroti kekompakan tim sebagai modal utama untuk menantang Pelita Jaya.
Baca Juga: Resmi ke Dewa United, Rafael Struick Bakal Rebut Nomor 9 Milik Messi?
Menurutnya, kolaborasi yang kuat antara pemain lokal, asing, hingga jajaran pelatih adalah pondasi yang membuat Dewa United berhasil menembus final.
"Kami semakin kompak dan saling mendorong ke arah yang positif satu dengan lainnya," tambahnya.
Perjalanan Panjang Dewa United Menuju Final IBL 2025
Dewa United Banten akhirnya menjejak partai final setelah beberapa musim gagal menembus titik ini.
Setelah mencatatkan rekor musim reguler 21-5 dan finis di posisi kedua, mereka menunjukkan konsistensi dan karakter tangguh sepanjang fase Playoffs.
Menyitat laman resmi IBL, langkah awal Dewa United di babak pertama Playoffs tidak mudah.