Suara.com - Dalam laga tinju bertajuk Superstar Knock Out, El Rumi berhasil mencuri perhatian publik Indonesia dengan kemenangan Technical Knock Out (TKO) atas Jefri Nichol hanya dalam waktu 38 detik.
Pertandingan yang berlangsung singkat ini menuai banyak perbincangan, terutama karena Jefri Nichol masih berdiri saat wasit menghentikan laga. Apa yang membuat wasit memutuskan El Rumi sebagai pemenang?
El Rumi tampil dominan sejak lonceng pertama berbunyi.
Dalam waktu singkat, ia menghujani Jefri Nichol dengan 7-8 pukulan beruntun yang tak terbendung.
![Suasana laga tinju ulang El Rumi dan Jefri Nichol di acara Superstar Knockout di Jakarta International Convention Center, Senayan, Minggu dini hari, 10 Agustus 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/63013-suasana-laga-tinju-ulang-el-rumi-dan-jefri-nichol.jpg)
Jefri, yang sebelumnya sempat memegang bahu kanannya, tampak tak mampu membalas serangan tersebut.
Melihat situasi ini, wasit dengan cepat mengintervensi dan menyatakan pertandingan selesai, menetapkan El Rumi sebagai pemenang melalui TKO.
Momen ini membuat penonton terkejut, terutama karena Jefri masih berdiri dan bahkan terlihat pulih beberapa detik setelah laga dihentikan.
Dikutip dari berbagai sumber, istilah TKO dalam tinju merujuk pada keputusan wasit untuk menghentikan pertandingan demi menjaga keselamatan petinju.
Berbeda dengan Knock Out (KO), di mana seorang petinju harus jatuh ke kanvas dan gagal bangkit sebelum hitungan sepuluh, TKO bisa terjadi tanpa petinju roboh.
Baca Juga: Pengurus Perbati 2025-2029 Resmi Dikukuhkan, Tandai Era Baru Tinju Indonesia
Wasit memiliki wewenang untuk menghentikan laga jika seorang petinju dianggap tidak mampu melanjutkan pertarungan atau berisiko mengalami cedera serius.
Dalam kasus El Rumi vs Jefri Nichol, wasit menilai bahwa Jefri tidak lagi mampu bertahan dari gempuran pukulan El yang sangat agresif.
![Suasana laga tinju ulang El Rumi dan Jefri Nichol di acara Superstar Knockout di Jakarta International Convention Center, Senayan, Minggu dini hari, 10 Agustus 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/18769-suasana-laga-tinju-ulang-el-rumi-dan-jefri-nichol.jpg)
Keputusan wasit ini ternyata sangat tepat. Jika laga dibiarkan berlanjut, kombinasi pukulan El Rumi yang tanpa henti bisa menyebabkan Jefri Nichol jatuh atau bahkan mengalami cedera parah, seperti gegar otak atau luka dalam.
Tanda-tanda Jefri memegang bahu kanannya sebelum serangan terakhir juga menjadi sinyal bahwa ia mungkin sedang kesulitan, baik karena cedera ringan atau kelelahan.
Wasit, dengan pengalaman dan kepekaannya, memilih untuk tidak mengambil risiko dan menghentikan pertandingan demi keselamatan Jefri.
Publik Indonesia pun ramai membahas pertandingan ini di media sosial, dengan banyak yang memuji kecepatan El dan mempertanyakan keputusan TKO.