- Timnas Basket Indonesia akan menjalani uji coba berat di Australia jelang SEA Games 2025.
- Pelatih David Singleton membawa 15 pemain hasil seleksi ketat dari TC nasional.
- Australia dipilih karena punya level permainan tinggi dan gaya bermain fisikal.
Suara.com - Tim nasional bola basket Indonesia tengah bersiap menghadapi salah satu fase penting menuju SEA Games 2025 di Thailand.
Skuad Garuda akan menjalani serangkaian uji coba di Australia, negara yang dikenal memiliki kompetisi basket dengan intensitas tinggi dan gaya permainan fisikal.
Pelatih kepala David Singleton mengungkapkan keyakinannya terhadap kesiapan tim.
Uji tanding di Negeri Kanguru ini disebut sebagai bagian dari strategi besar untuk mematangkan kekuatan skuad sebelum tampil di ajang multievent terbesar Asia Tenggara pada Desember mendatang.
"Kami merasakan bahwa kami telah melakukan banyak hal yang benar, membangun diri kami sehingga saat ini membuat keputusan yang sulit untuk menyeleksi beberapa pemain, tetapi itu adalah proses," kata Singleton di Jakarta, Senin.
Menurutnya, 15 pemain yang dibawa ke Australia merupakan hasil dari seleksi ketat.
Dari total 24 nama yang dipanggil ke pemusatan latihan nasional (TC), kemudian disaring menjadi 18 pemain, hingga akhirnya tersisa 15 pebasket terbaik untuk uji tanding kali ini.
Australia dipilih bukan tanpa alasan. Selain punya level permainan yang diakui dunia, para pemainnya dikenal tangguh dalam duel fisik dan cerdas dalam membaca permainan.
Hal ini diyakini bisa membantu timnas Indonesia meningkatkan dua aspek penting: daya tahan fisik dan kecerdasan bermain.
Baca Juga: Woodball Indonesia 'Menggila' di Hong Kong! 8 Emas Jadi Bekal Tampil Ganas di SEA Games 2025
Singleton menegaskan bahwa timnya akan menghadapi berbagai lawan tangguh, termasuk klub profesional Australia, tim all-star, hingga skuad yang diperkuat pemain impor dari Amerika Serikat.
"Semoga mereka (calon lawan) memberikan yang terbaik yang mereka miliki, karena kami ingin memainkan permainan yang paling sulit yang mungkin dilakoni, agar kami bisa berada di situasi tersebut untuk melihat di mana kami berada (kekuatan tim) saat ini," ujar pelatih asal Amerika Serikat itu.
Hasil dari serangkaian laga tersebut akan menjadi bahan evaluasi penting.
Singleton ingin mengetahui seberapa jauh timnya mampu bersaing melawan lawan dengan level internasional sebelum turun di SEA Games Thailand.
Selain itu, ia juga menyoroti semakin kuatnya peta persaingan basket Asia Tenggara.
Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia disebut bakal menjadi ancaman serius dalam perburuan medali emas.