- IOC membekukan dialog dengan Indonesia soal tuan rumah Olimpiade.
- Pemicu: penolakan atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta.
- IOC menuntut jaminan non-diskriminasi sebelum membuka kembali peluang.
Suara.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) buka suara setelah sejumlah atlet Israel ditolak masuk ke Indonesia untuk mengikuti kejuaraan dunia Senam Artistik FIG ke-53 di Jakarta.
Karena hal ini IOC memutuskan menghentikan pembicaraan apapun terkait kemungkinan Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade di masa mendatang jika tak ada perubahan.
Komite Eksekutif IOC menyampaikan keprihatinannya terkait pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah, serta aksi boikot dan pembatalan kompetisi akibat ketegangan politik, dalam sebuah pertemuan pada September lalu.
"Tindakan-tindakan ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan mencegah Gerakan Olimpiade menampilkan kekuatan olahraga," tulis pernyataan resmi IOC.
Setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi atlet Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 di Jakarta, Komite Eksekutif IOC mengadakan pertemuan daring pekan ini dan membahas situasi tersebut.
Bukan cuma itu saja karena ini masalah global yang berulang mengenai akses atlet ke kompetisi internasional.
IOC kembali menegaskan posisinya yang prinsipil di mana semua atlet, tim, dan pejabat olahraga yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi dalam kompetisi dan acara olahraga internasional tanpa bentuk diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah, sesuai dengan Piagam Olimpiade serta prinsip-prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik yang menjadi dasar Gerakan Olimpiade.
Oleh sebab itulah IOC mengambil langkah tegas memberi peringatakan kepada Indonesia.
IOC memastikan Indonesia tak akan menjadi tuan rumah Olimpiade selama masih ada penolakan-penolakan. Bukan cuma Olimpiade tetapi juga acara lain di bawah naungan IOF.
Baca Juga: Intip Desa Olimpiade Musim Dingin: Selesai Tepat Waktu!
Komite Eksekutif IOC memutuskan hal-hal berikut:
1. Mengakhiri segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia mengenai kemungkinan menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, acara Olimpiade, atau konferensi di masa depan sampai pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada IOC bahwa negara tersebut akan mengizinkan semua peserta, tanpa memandang kebangsaan, untuk masuk ke Indonesia.
2. Merekomendasikan kepada seluruh Federasi Internasional agar tidak menyelenggarakan acara atau pertemuan olahraga internasional apa pun di Indonesia sampai pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Federasi Internasional bahwa semua peserta, tanpa memandang kebangsaan, akan diizinkan masuk ke negara tersebut.
3. Menyesuaikan Prinsip Kualifikasi untuk Olimpiade dengan meminta Federasi Internasional memasukkan jaminan akses ke negara tuan rumah bagi semua atlet dalam perjanjian penyelenggaraan kompetisi kualifikasi Olimpiade di seluruh dunia.
4. Meminta Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk datang ke markas IOC di Lausanne guna membahas situasi yang terjadi menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53.