-
Timnas Voli Putra Indonesia meraih medali perak SEA Games 2025 usai kalah dari Thailand.
-
Kekalahan dramatis 2-3 dialami Indonesia dalam laga final di Indoor Stadium Huamark.
-
Thailand resmi memutus rekor juara tiga kali beruntun yang sebelumnya dipegang tim Indonesia.
Suara.com - Pertarungan puncak cabang olahraga bola voli putra pada ajang SEA Games 2025 akhirnya resmi berakhir.
Timnas Voli Putra Indonesia harus menerima kenyataan membawa pulang medali perak setelah melakoni laga final yang melelahkan.
Berlaga di Indoor Stadium Huamark pada Jumat malam, skuat Merah Putih menyerah dengan skor tipis 2-3.
Hasil akhir pertandingan ini tercatat dengan angka ketat (20-25, 25-16, 23-25, 25-23, 11-14) untuk keunggulan lawan.
Kekalahan ini sekaligus mengakhiri ambisi Indonesia untuk mempertahankan dominasi emas di kancah Asia Tenggara.
Perjuangan Awal di Set Pertama
Thailand memulai inisiasi serangan lebih dulu dengan mencuri keunggulan cepat dua angka pada awal set pertama.
Indonesia tidak tinggal diam dan segera memberikan tekanan hingga skor menjadi imbang dua sama.
Momentum penyama kedudukan tersebut lahir berkat kesalahan koordinasi pemain lawan serta servis maut dari Tedi Oka Syahputra.
Baca Juga: Rapor Merah Timnas Indonesia U-22: Indra Sjafri Lebih Buruk dari Gerald Vanenburg
Aksi saling kejar poin terus berlanjut hingga papan skor menunjukkan angka kembar 5-5 di pertengahan laga.
Dukungan penuh suporter tuan rumah nampaknya memberikan energi tambahan bagi Thailand untuk memimpin 8-5.
Upaya Mengejar Ketertinggalan Skor
Pasukan Merah Putih berusaha keras menipiskan selisih angka menjadi 7-9 demi menjaga asa kemenangan.
Hendra Kurniawan menunjukkan kelasnya dengan smes tajam yang membuat skor merapat ke angka 11-12.
Tekanan Indonesia semakin menjadi-jadi saat Fahry Septian Putratama melakukan serangan dari lini belakang yang berbuah poin.
Skor kembali berimbang 12-12 namun Thailand merespons dengan serangan balik yang sangat efektif.
Tuan rumah kembali menjauh dengan selisih tiga angka pada kedudukan 18-15 hingga memasuki poin kritis.
Kebangkitan Indonesia di Set Kedua
Meskipun Rivan Nurmulki sempat memperkecil skor menjadi 18-21, Thailand sukses menutup set pertama dengan skor 25-20.
Memasuki gim kedua, intensitas permainan anak asuh pelatih Indonesia meningkat secara drastis sejak menit awal.
Dominasi total ditunjukkan skuat Garuda dengan memimpin sangat jauh pada kedudukan 10-2 atas tim Gajah Putih.
Keunggulan tersebut semakin melebar menjadi 17-7 berkat variasi serangan yang sulit dibaca oleh blok lawan.
Para pemain Indonesia tampil sangat percaya diri dan terus menekan tanpa memberikan ruang bagi lawan bernapas.
Konsistensi Serangan Skuat Garuda
Jasen Natanael Kilanta menjadi motor serangan yang membawa Indonesia memimpin sangat nyaman 22-12.
Pukulan keras dari Rivan Nurmulki kembali menjadi momok bagi pertahanan Thailand hingga skor menyentuh 23-13.
Indonesia akhirnya berhasil mengamankan gim kedua dengan kemenangan telak 25-16 atas sang rival bebuyutan.
Hasil ini membuat kedudukan set besar menjadi imbang 1-1 dan meningkatkan tensi pertandingan di stadion.
Memasuki gim ketiga, Thailand kembali menemukan ritme permainan terbaiknya setelah sempat tertekan di set sebelumnya.
Drama Poin Krusial Hingga Akhir
Pertarungan di set ketiga berlangsung sangat ketat hingga Indonesia harus menyerah tipis dengan skor 23-25.
Pada gim keempat, Indonesia kembali menunjukkan mental baja dengan memimpin perolehan angka sejak awal dimulai.
Ketegangan memuncak saat Thailand berhasil mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 22-22.
Rivan Nurmulki dan rekan-rekan berhasil menjaga ketenangan dan merebut set keempat dengan kemenangan 25-23.
Keberhasilan di set keempat tersebut memaksa pertandingan berlanjut ke babak penentuan atau set kelima.
Pada set penentu, Thailand langsung tancap gas dan meninggalkan Indonesia dengan keunggulan cukup jauh 6-3.
Hendra Kurniawan sempat memberikan harapan melalui blok poin yang membuat skor menjadi 4-6 untuk Indonesia.
Meskipun tertinggal 9-12, servis ace dari Rivan sempat membangkitkan asa untuk membalikkan keadaan di poin akhir.
Upaya keras tersebut membawa Indonesia mendekat 11-13, namun smes keras dari Anurak menghentikan perlawanan Garuda.
Thailand menutup gim kelima dengan skor 15-12 sekaligus memastikan raihan medali emas di hadapan publik sendiri.
Berakhirnya Rekor Juara Beruntun
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal melanjutkan tradisi medali emas yang sudah diraih dalam tiga edisi terakhir.
Sebelumnya, tim putra Indonesia merupakan penguasa bola voli Asia Tenggara pada tahun 2019, 2021, dan 2023.
Thailand sukses mematahkan rekor tersebut dan kembali berdiri di podium tertinggi olahraga voli SEA Games.
Meski hanya meraih perak, perjuangan maksimal telah ditunjukkan oleh seluruh penggawa timnas voli Indonesia malam ini.
Para pendukung tetap memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi atlet yang telah berjuang hingga set terakhir.