Suara.com - Pesawat luar angkasa NASA, MAVEN memulai perjalanan menuju Mars dalam misi mempelajari perubahan iklim di planet merah itu dari hangat dan basah menjadi dingin dan kering.
“Berdasarkan data navigasi yang sudah diobservasi, MAVEN kini sudah dalam orbit,” kata Dave Folta dari Goddard Space Flight Center.
Pesawat tanpa awak itu telah melakukan perjalanan selama 10 jam dan 442 juta mil untuk mencapai Mars untuk mempelajari atmosfer di planet tersebut. Data dari Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) bertujuan untuk membantu ilmuwan memahami apa yang terjadi terhadap air di Mars dan juga karbondioksida di atmosfernya miliaran tahun yang lalu.
Bagaimana Mars kehilangan atmosfernya masih merupakan salah satu misteri terbesar yang belum pernah bisa dipecahkan oleh ilmuwan. Jawaban dari pertanyaan itu kemungkinan besar bisa membuka potensi untuk mendukung kehidupan di Mars, meski hanya untuk mikroba.
Temuan yang didapat MAVEN juga bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang cara manusia bisa bertahan apabila berkunjung ke planet merah tersebut pada awal 2030.
“Mars adalah tempat yang bagus tetapi tidak banyak atmosfer. Di sana sangat dingin, di bawah 0. Atmosfer hanya setengah persen dibandingkan di bumi,” kata John Clarke, ilmuwan dari tim MAVEN.
“Kita semua tahu bahwa Mars bisa berubah dan bentuknya berbeda dengan masa lalu. Ada banyak bukti adanya air yang mengalir di daratan dari sejarah Mars,” tegasnya. (Channelnewsasia)