Studi: Ikan Menciptakan Hubungan Seksual

Senin, 20 Oktober 2014 | 12:18 WIB
Studi: Ikan Menciptakan Hubungan Seksual
ikan

Suara.com - Mungkin bentuknya bukan seperti cinta yang kita kenal dewasa ini, tetapi sekitar 385 juta tahun silam nenek moyang kita, seekor ikan dari keluarga placoderms, mengembangkan sebuah perilaku yang kita kini kenal sebagai hubungan seksual.

Berdasarkan penelitian terbaru, yang diterbitkan di jurnal Nature, Minggu (19/10/2014), Microbrachius dicki, salah satu spesies dalam keluarga placoderms, adalah mahluk pertama yang menciptakan perilaku senggama agar pembuahan bisa terjadi di dalam tubuh betina.

Sebelumnya placoderms didaulat sebagai binatang berahang paling primitif di dunia atau vertebrata paling tua di dunia. Ikan purba itu, dengan panjang sekitar 8 sentimeter, diyakini hidup di wilayah Skotlandia dan fosilnya pertama kali ditemukan pada 1888 di Estonia dan Cina.

Ikan jantan diketahui mempunyai beberapa bagian tubuh yang menonjol, mirip tulang, dan disebut claspers. Fungsi organ yang terletak di bawah perut itu adalah menyalurkan sperma ke dalam tubuh ikan betina.

Sementara pada ikan betina terdapat sepasang tulang kecil yang bisa mengunci organ kelamin ikan jantan saat sedang berhubungan badan.

Microbrachius memang berarti lengan-lengan kecil, tetapi selama berabad-abad para ilmuwan dibuat kebingungan mencari kegunaan dari lengan-lengan itu, demikian dikatakan John Long, palaentolog dari Flinders University, Adelaide, Australia.

"Kami telah memecahkan misteri ini dan menemukan bahwa lengan-lengan itu digunakan untuk kawin," jelas Long.

Dengan hubungan seks ala Microbrachius dicki itu peluang terjadinya pembuahan lebih besar dibandingkan jika pembuahan dilakukan di luar tubuh.

Microbrachius dicki, dengan kepala yang dibungkus cangkang, menguasai lautan, ikan, dan danau-danau selama 70 juta tahun. Mereka kemudian hilang secara misterius sekitar 360 juta tahun lalu.

Sebelumnya para pakar kehidupan purba menganggap Microbrachius dicki sebagai misteri dan kegagalan dalam proses evolusi. Tetapi temuan Long dan timnya justru mengungkap fakta sebaliknya.

Ikan itu mempunyai rahang, gigi, dan beberapa organ-organ tubuh berpasangan yang kini masih ditemukan pada reptil, burung, dan mamalia, termasuk manusia dewasa ini. Penis yang ada pada manusia modern, diyakini sebagai organ yang berevolysi dari claspers pada Microbrachius dicki.

Adapun kemampuan Microbrachius dicki untuk berhubungan seks berhasil diungkap Long ketika ia meneliti koleksi fosil ikan itu di University of Technology, di Tallinn, Estonia.

Ia menduga pasangan jantan dan betina Microbrachius dicki bersenggama dengan cara berenang berdampingan sementara organ-organ kelamin mereka saling berkaitan, seperti terkunci.

"Dengan demikian, ikan jantan bisa lebih bebas bermanuver agar kelaminnya bisa berada di posisi yang tepat untuk berhubungan seksual," kata Long. (Phys.org/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI