Cari Solusi Covid-19, Kemristek Panggil Ilmuwan Indonesia Diaspora

Jum'at, 10 April 2020 | 00:34 WIB
Cari Solusi Covid-19, Kemristek Panggil Ilmuwan Indonesia Diaspora
Menristek Bambang Brodjonegoro dalam konferensi online via YouTube. [Kemenristek]

Suara.com - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) memanggil para ilmuwan Indonesia di luar negeri agar bisa berkontribusi bagi negara dalam memerangi pandemi Covid-19.

Untuk menjalankan misinya ini, Kemenristek bekerjasama dengan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) untuk menyediakan dana riset bagi diaspora untuk melakukan penelitian terkait penanggulangan pandemi.

"Sejak 2017, kita sudah melakukan kerjasama internasional. Kami sangat berterimakasih atas inisiatif Kemenristek/BRIN. Kami siap membantu skema ini. Setelah ini, kami akan terus melakukan riset dan memberikan sumbangsih bagi isu Covid-19," ujar Dr. Rionald Silaban, Direktur Utama LPDP dalam konferensi online, Kamis malam (9/4/2020).

Untuk pendaaan, LPDP menyiapkan dana Rp 2 miliar bagi ilmuwan Indonesia untuk membuat solusi bagi penanggulangan Covid-19.

"Pendaan Rp 2 miliar, kami dapatkan dari filantropi, perusahaan swasta, lembaga pemerintahan, dan lain-lain," imbuhnya.

Secara terpisah, Teguh Raharjo selaku Direktur Eksekutif DIPI mengatakan bahwa pihaknya diberi mandat oleh Kemenristek untuk mengawasi proses riset ini.

"Kami mengawal pengelolaan kerjasama internasional ini. Ada beberapa skema yang diperlukan bagi diaspora yang ingin berpartisipasi," ujar Teguh.

Fokus risetnya, kata Teguh, bisa berasal dari basic research sampai teknologi inovasi.

"Sesuai arahan menteri (Menristek/Kepala BRIN), kami akan fokus pada pandemi Covid-19 untuk test kit, vaksin, device, healthcare, ekonomi, dan dampak sosial," terang Teguh.

Baca Juga: Gaya Nyentrik Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Pakai Masker Kain

Karena cakupan risetnya yang luas, Teguh menyebut bahwa riset ini terbuka bagi lintas disiplin ilmu.

"Dalam proposal yang masuk, multi-disiplin diperbolehkan untuk menemukan solusi untuk menanggulangi Covid 19, seperti nano medicine. Terminnya 3 tahun, senilai Rp 2 miliar per tahun," jelasnya.

"Kita berharap agar diaspora bisa mengoptimalkan brand circulation. Kita tunggu proposal risetnya hingga 30 mei 2020 pukul 15.00 WIB," tandasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI