Beberapa dampak herd immunity karena adanya program imunisasi massal, misalnya terjadi pada penyakit cacar (smallpox) yang ditemukan pada wabah cacar abad ke-4 di Cina dan baru pada 1977 jarang ditemukan.. Lebih dari 15 abad penyakit ini bertahan hingga ditemukan vaksinnya.
Begitu pula dengan penyakit polio yang ditemukan saat wabah polio pertama kali pada 1894 di Amerika dan baru pada satu abad kemudian (1994) mulai jarang ditemukan di dunia.
Kemudian, penyakit pertusis yang pertama kali wabah pada 1578 di Paris dan berkurang setelah tahun 1933. Artinya butuh ratusan tahun untuk benar-benar menghanguskan virus.
Di Indonesia, penyakit cacar baru habis pada 1980 dan polio pada 2014.
Bagaimana terjadi herd immunity tanpa vaksinasi?
Membiarkan kekebalan alamiah muncul sendiri di masyarakat dalam kondisi pandemi tanpa adanya vaksinasi massal sama dengan membiarkan setiap orang menghadapi ancaman kematian massal.
Herd immunity dengan cara seperti ini menjadikannya berkonotasi negatif, karena proses timbulnya herd immunity setelah terjadi infeksi secara alami dan menyebar secara cepat dan menimbulkan kematian yang tidak sedikit.
Pada 1918 terjadi pandemi flu Spanyol yang menginfeksi hampir setengah miliar penduduk dunia dan menyebabkan kematian hampir 50 juta orang (10%). Sebuah literatur menyebutkan 1-2 % yang meninggal penduduk dunia akibat pandemi flu Spanyol.
Pada tahun yang sama ketika terjadi pandemi flu Spanyol, penyakit tersebut juga mewabah di Indonesia, dengan kematian sebanyak 1,5 juta. Angka ini jauh lebih kecil dibanding sebuah estimasi kematian di Indonesia akibat pandemi flu Spanyol yang mencapai 4 juta lebih.
Baca Juga: Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Tegaskan Indonesia Tidak Pilih Herd Immunity
Kasus flu Spanyol ini menunjukkan dengan tidak adanya ketersedian vaksin dan obat–obatan pada saat itu, sebagian penduduk dunia yang terinfeksi bisa selamat. Ini menunjukkan adanya kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Wabah flu Spanyol baru berakhir pada 1919, bukan karena vaksin atau obat-obatan, tapi karena di masyarakat telah timbul herd immunity secara alami.
Jika kebijakan gagal menekan virus
Walau banyak menuai kritik, pemerintah sudah memulai kebijakan “normal baru” di sejumlah kota yang tadinya memberlakukan pembatasan sosial berskala besar.
Selain itu, pemerintah juga menyerukan masyarakat agar hidup “berdamai” dengan virus tersebut untuk menggerakan roda ekonomi.
Bagaimana jika upaya-upaya tersebut gagal dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 dalam waktu dekat? Ditinjau dari sisi kesehatan, maka kekebalan kelompok (herd immunity) secara alami bisa saja terjadi di Indonesia.