Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih pada Rabu (20/1/2021) dan akan digantikan presiden terpilih selanjutnya, Joe Biden.
Sebelum pergi, ia kembali meluangkan waktu untuk memukul produsen smartphone dan jaringan asal China, Huawei.
Mengutip Phone Arena, Senin (18/1/2021), pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump, lisensi yang memungkinkan perusahaan AS untuk menjual ke pabrikan China dicabut dan aplikasi dari pemasok AS untuk mendapatkan lisensi tersebut ditolak.
Keputusan ini didapatkan dari email yang dikirim Semiconductor Industry Association (SIA) yang mendokumentasikan tindakan terbaru Departemen Perdagangan AS.

Dalam email tersebut, SIA mencatat bahwa Departemen Perdagangan telah merilis maksud untuk menolak sejumlah besar permintaan lisensi ekspor ke Huawei dan pencabutan setidaknya satu lisensi yang dikeluarkan sebelumnya.
Email SIA menyatakan bahwa berbagai produk perusahaan AS termasuk dalam keputusan akhir Trump ini. Saat ini, banyak perusahaan AS yang telah menunggu berbulan-bulan untuk mendengar apakah mereka akan diizinkan untuk menjual ke Huawei.
Keputusan ini menambah catatan panjang Trump untuk Huawei. Mei 2019, Trump telah memasukkan Huawei ke dalam Daftar Entitas AS.
Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah Huawei dalam mengakses pemasok AS, termasuk Google, ke dalam produk Huawei.
Setahun setelah ditempatkan di Daftar Entitas, Huawei kembali menerima pukulan dari Trump. September lalu, semua pemasok chip asal AS harus memerlukan lisensi sebelum dikirimkan ke Huawei.
Trump juga mencegah AS untuk menggunakan peralatan jaringan Huawei untuk mengembangkan 5G di negaranya.
Baca Juga: Joe Biden Akan Batalkan Larangan Muslim Trump pada Hari Pelantikan
Menurut Anggota Parlemen AS, keputusan ini dilakukan karena Huawei menjadi pihak yang mengancam keamanan nasional AS dan memiliki hubungan dengan pemerintah Komunis China.