Suara.com - Samsung makin serius dalam mengembangkan produksi chipsetnya. Perusahaan asal Korea Selatan ini dilaporkan tengah mempertimbangkan investasi besar-besaran dalam pembuatan chip baru.
Diwartakan Sammobile, Senin (25/1/2021), Samsung siap merogoh kocek hingga 10 miliar dolar AS atau Rp 140 triliun, dalam mengembangkan produksi chipset yang berlokasi di Texas, Amerika Serikat.
Investasi tersebut juga dikatakan sebagai perlawanan untuk bersaing dengan produsen chipset terbesar di dunia saat ini, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).
Sebagaimana diketahui, TSMC merupakan produsen chipset yang didesain beberapa produk seperti Qualcomm, Apple, hingga Samsung. Beberapa produsen ini hanya mendesain chip, namun proses produksi tetap diserahkan ke TSMC.
![Ilustrasi chipset. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/07/18/86978-chipset.jpg)
Saat ini, Samsung tengah berdiskusi untuk membangun pabrik baru di Austin, Texas. Proses ini akan bermuara pada menghasilkan chip dengan fabrikasi 3nm yang sangat canggih.
Rencananya sekarang adalah memulai pekerjaan konstruksi tahun ini dengan peralatan utama dipasang pada 2022 sebelum operasi dimulai pada 2023.
Hal tersebut akan menjadi pabrik pembuat chip pertama di AS yang menggunakan litografi ultraviolet ekstrim, teknologi sangat canggih yang digunakan Samsung untuk memproduksi chip generasi berikutnya.
Upaya ini dinilai sebagai momentum tepat bagi Samsung dalam mempertimbangkan investasi di sana. Sebab, Pemerintah AS ingin mengembalikan pekerjaan manufaktur maju yang sebagian besar telah bergeser ke Asia selama beberapa dekade terakhir.
Perusahaan teknologi terbesar di dunia seperti Microsoft, Google, dan Amazon juga semakin banyak merancang chipset mereka sendiri untuk pusat data.
Baca Juga: Deretan Fitur Ini Dihapus dari Smartphone Samsung
Dikarenakan mereka tidak memiliki produksi sendiri, mereka perlu bekerja sama dengan mitra seperti TSMC atau Samsung.