Wadah itu diisi dengan makanan dan minuman, lalu diletakkan di sekitar peti mati balita tersebut.
Pada masa itu, membagi jamuan makan pemakaman untuk orang yang masih hidup dan mengubur sisanya bersama dengan jasad merupakan kebiasaan umum.
Dalam peti mati balita ini telah diisi setengah babi dan seporsi ham, daging babi, serta dua ayam tanpa kepala.
Tim arkeolog juga menemukan vas mini dan dua pot kaca yang mungkin berisi minyak atau produk obat, tetapi para peneliti tidak tahu pasti kandungannya sebelum melakukan analisis kimia pada artefak.
![Penemuan fosil anak anjing 2.000 tahun dan kerangka balita. [National Institute for Preventive Archaeological Research (INRAP)]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/29/92478-penemuan-fosil-anak-anjing-2000-tahun-dan-kerangka-balita.jpg)
Barang yang ditemukan di makam termasuk pin tembaga hias dan cincin besi berdiameter hampir 30 sentimeter di samping batang yang bengkok, diduga sebagai mainan.
Tak hanya itu, ditemukan kalung yang dihiasi dengan 15 dekorasi perunggu dan lonceng, kemungkinan besar milik anak anjing.
Para arkeolog berencana melanjutkan penggalian di situs tersebut hingga Februari 2021.