4 Fakta Siklon Tropis Seroja, Penyebab Banjir Bandang di NTT

Selasa, 06 April 2021 | 11:00 WIB
4 Fakta Siklon Tropis Seroja, Penyebab Banjir Bandang di NTT
Prediksi posisi Siklon Tropis Seroja pada 6 April 2021. [BMKG]

"Mengingat bahwa sistem siklon tropis tersebut masih berada di wilayah tanggungjawab Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah "SEROJA" sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional," tulis BMKG dalam keterangannya.

Siklon Tropis Seroja. [Antara]
Siklon Tropis Seroja. [Antara]

2. Ukuran Siklon Tropis

Ukuran siklon tropis menyatakan diameter wilayah yang mengalami gale force wind. Ukuran siklon tropis bervariasi. mulai dari 50 km (Cyclone Tracy, 1977) hingga 1100 km (Typhoon Tip, 1979).

Daerah pertumbuhan siklon tropis mencakup Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan. Sekitar 2/3 kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara.

Sekitar 65 persen siklon tropis terbentuk di daerah antara 10 derajat - 20 derajat dari ekuator, hanya sekitar 13 persen siklon tropis yang tumbuh diatas daerah lintang 20 derajat, sedangkan di daerah lintang rendah (0 derajat - 10 derajat) siklon tropis jarang terbentuk.

3. Dampak Bencana Siklon Tropis Seroja di NTT

Siklon Tropis Seroja terjadi pada Minggu (4/4/2021) di Nusa Tenggara Timur. Akibat siklon ini, wilayah NTT diterjang banjir bandang di 10 kabupaten dan satu kota.

Daerah yang diterjang banjir, meliputi Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Hingga Senin (5/4/2021) pukul 14.00 WIB tercatat 68 orang meninggal dunia, 70 orang masih hilang, 15 luka-luka, 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap BMKG Soal Siklon Tropis Seroja Penyebab Bencana di NTT

Kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, banjir bandang yang terjadi karena Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4/2021) merupakan yang terparah dalam 10 tahun terakhir di NTT.

Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Banjir bandang di NTT pekan ini dipicu oleh Siklon Tropis Seroja yang berpusat di sekitar Rote. [Antara/BPBD Flores Timur]
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Banjir bandang di NTT pekan ini dipicu oleh Siklon Tropis Seroja yang berpusat di sekitar Rote. [Antara/BPBD Flores Timur]

"Dalam 10 tahun terakhir memang pernah terjadi banjir, dan terdampak pada beberapa korban jiwa juga termasuk infrastruktur dan rumah rusak."

Banjir besar sebelumnya tercatat pada 3 November 2010 dan 11 April 2011. Pada 3 November 2010, banjir menerjang Kabupaten Timor Tengah Selatan dan mengakibatkan 31 orang meninggal dunia, 7 orang hilang, 27 luka-luka, dan 159 rumah rusak.

Kemudian pada 11 April 2011, banjir melanda Kabupaten Belu yang mengakibatkan 3.277 rumah dan 14 fasilitas umum rusak.

4. Siklon Tropis Seroja Terjadi karena Pemanasan Global

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI