Namun, dalam kasus Seroja media-media Indonesia baru memberitakan pada 3 April, sehari sebelum kedatangan siklon.
Banyak lembaga, termasuk Badan Meterologi Australia, telah memprediksi bahwa fenomena La Nina, yang menyebabkan curah hujan lebih besar dan ekstrem, masih berlangsung..
La Nina membuat potensi kejadian siklon tropis bukan hanya lebih tinggi tapi juga ada kecenderungan jelajah yang lebih panjang dibanding masa-masa normal.
Ini menunjukkan sangat mendesak bagi Indonesia untuk memiliki sistem peringatan dini yang efektif terkait siklon tropis. Jakarta Tropical Cyclone Warning Center memiliki fasilitas yang minim untuk peringatan dini yang efektif.
BMKG perlu memperbarui teknologi, termasuk pengelolaan situs daring dan kualitas informasi peringatan dini yang lebih mudah disebarkan dan gampang dimengerti oleh lembaga-lembaga di daerah dan masyarakat awam.
Mitigasi siklon tropis dan adaptasi iklim
Sejauh ini, Indonesia masih merespons risiko siklon secara parsial.
Misalnya, kita memahami banjir, longsor, dan badai sebagai hal yang terpisah dari siklon tropis. Padahal, semua hal tersebut merupakan wujud dari dampak siklon tropis.
Karakter klimatologis siklon tropis berwujud dalam curah hujan ekstrem, perubahan suhu dan kecepatan angin ekstrem yang relatif panjang di laut, pantai dan daratan.
Baca Juga: Menkominfo Kunjungi Flores Timur, Cek Jaringan Telekomunikasi Usai Bencana
Sedangkan karakter hidrologisnya bisa kita saksikan dalam wujud genangan ekstrem, banjir, banjir bandang, banjir rob, dan longsor.