Adapun penyakit Covid-19 yang kini mewabah ditemukan pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Para ilmuwan, termasuk organisasi kesehatan dunia, mengatakan kemungkinan besar Covid-19 berasal dari hewan yang kemudian menular ke manusia.
Kesimpulan WHO ini diambil setelah menggelar penyelidikan selama empat minggu, selama periode Januari - Februari 2021, di Tiongkok, termasuk di Wuhan.
Tetapi laporan WHO itu dinilai tidak independen. Pasalnya selama penyelidikan dan dalam pembuatan laporan, para peneliti WHO ditemani oleh para peneliti pemerintah China.
Pada awal bulan ini sejumlah ilmuwan Barat bahkan menulis surat terbuka yang diterbitkan dalam jurnal sains terkemuka, yang isinya mendesak WHO untuk tidak mengabaikan teori Covid-19 dari laboratorium, sampai ditemukan bukti yang benar-benar kuat untuk menyangkal teori itu.
Kedutaan Besar Tiongkok di Washington, menanggapi perintah Biden itu, mengatakan bahwa ada kekuatan politik tertentu yang berusaha untuk menyalahkan Beijing terkait Covid-19. China menilai fokus mencari kambing hitam justru akan membuat upaya dunia melawan Covid-19 menjadi lemah.
"Kampanye gelap dan menyalahkan kini kembali lagi dan konspirasi tentang bocoran laboratorium mengemuka lagi," tulis Kedubes China di Washington di website resminya.
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam jumpa pers awal pekan ini membantah soal adanya tiga pegawai laboratorium Wuhan yang menderita sakit pada November 2019.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, bahkan menuding AS di balik wabah Covid-19. Ia kembali mengungkit soal pangkalan militer AS di Fort Detrick Maryland dan soal laboratorium-laboratorium biologi di AS. [Reuters/The Guardian/SMH]
Baca Juga: Balas Amerika, Beijing Tuding Covid-19 Berasal dari Maryland