Dilansir dari Space.com, Kamis (29/7/2021), miliaran tahun dari sekarang, Matahari akan kehabisan hidrogen yang memicu reaksi nuklir di intinya.
Tanpa bahan bakar ini, inti Matahari akan mulai berkontraksi di bawah gravitasinya sendiri, sementara lapisan luar bintang mulai mengembang.
Saat atmosfer luar Matahari mengembang, itu akan menembus setiap planet yang dilaluinya.
Menurut NASA, Merkurius dan Venus hampir pasti akan musnah, dan tidak menutup kemungkinan nasib serupa terjadi pada Bumi.
Jika Bumi berhasil bertahan dari kejadian dahsyat tersebut, Bumi akan berada dalam kondisi tata surya yang sangat berbeda dari sekarang.
Dalam studi ini, para ilmuwan mencari tahu seberapa kuat radiasi Matahari dan bisakah magnetosfer Bumi bertahan dari serangan tersebut.
![Bumi dan Matahari. [YouTube/@NASASolarSystem]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/29/56710-bumi-dan-matahari.jpg)
Tim memodelkan angin dari 11 jenis bintang berbeda dengan massa bervariasi dari satu hingga tujuh kali massa Matahari.
Para peneliti menemukan ketika diameter Matahari mengembang menjelang kematiannya, kecepatan, dan kepadatan angin Matahari akan berfluktuasi secara liar, kemudian mengecilkan medan magnet dari setiap planet terdekat.
Satu-satunya cara agar planet itu bisa mempertahankan medan magnetnya.
Baca Juga: Ini Foto Pertama Gerhana Matahari Total, Diambil 170 Tahun Lalu
Sepanjang peristiwa kematian Matahari tersebut adalah jika planet itu memiliki medan magnet 100 kali lebih kuat dari Jupiter saat ini.