Suara.com - Polytron tampaknya belum puas hanya jadi pemain besar di dunia elektronik rumah tangga dan kendaraan listrik.
Setelah sukses meluncurkan motor listrik Fox Series dan mobil listrik Polytron G3, kini perusahaan asal Kudus itu bersiap masuk ke pasar laptop.
Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis, tapi bagian dari strategi besar menyambut usia ke-50 tahun mereka pada September 2025.
Dari Audio ke Otomotif, Kini ke Laptop
Selama hampir lima dekade, Polytron dikenal lewat produk audio, televisi, dan kulkas yang jadi bagian dari rumah tangga Indonesia.
Tapi dalam beberapa tahun terakhir, mereka mulai berani keluar dari zona nyaman.
Motor listrik Fox Series jadi pionir, bahkan disebut-sebut sebagai motor listrik dengan penjualan tertinggi di Indonesia, setidaknya menurut klaim pabrikan yang bermarkas di Jawa Tengah ini.
Lalu pada Mei 2025, Polytron resmi meluncurkan mobil listrik G3 yang dirakit lokal dan dipamerkan di GIIAS 2025.
![Mobil listrik Polytron G3 dan G3+ diluncurkan di Jakarta, Selasa (6/5/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/45121-polytron-g3.jpg)
Kini, mereka melangkah lebih jauh: memperkenalkan laptop Polytron pertama. Produk ini akan diperkenalkan secara resmi pada 5 Agustus 2025, dan digadang-gadang sebagai perangkat yang bisa menunjang produktivitas masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Polytron Mau Rilis Laptop Pertama Setelah 50 Tahun Eksis di Indonesia
Laptop Lokal, Bisa Saingi Produk Global?
Pertanyaan besar pun muncul: apakah laptop Polytron bisa bersaing dengan merek global seperti ASUS, Lenovo, atau HP?
Polytron sendiri belum membocorkan detail spesifikasi atau harga, tapi mereka menegaskan bahwa produk ini lahir dari aspirasi konsumen yang menginginkan perangkat lokal yang praktis dan bisa diandalkan.

Jika melihat rekam jejak mereka di sektor kendaraan listrik, Polytron punya modal kuat dalam hal R&D dan manufaktur.
Apalagi mereka sudah punya pabrik besar di Jawa Tengah dan jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Strategi Menyasar Produktivitas Keluarga Indonesia