PBB: Terlambat Sudah, Dunia Sedang Menuju Kehancuran Akibat Perubahan Iklim

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 17:20 WIB
PBB: Terlambat Sudah, Dunia Sedang Menuju Kehancuran Akibat Perubahan Iklim
Api berkobar-kobar menuju Deesa Gouves, Pulau Evia, Yunani pada 8 Agustus 2021. Kebakaran hebat di Yunani dipicu gelombang panas yang semakin sering terjadi dan semakin ekstrem akibat perubahan iklim. [AFP/Angelos Tzortzinis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita kini menghadapi beberapa aspek dari perubahan iklim, beberapa di antaranya tak lagi bisa dikembalikan seperti sedia kala. Kita bisa membatasi pemanasan, agar bisa menghindari atau memperlambat perubahan," kata Tamsin Edwards, pakar iklim dari King's College London, Inggris yang terlibat dalam studi IPCC.

IPCC mengatakan suhu Bumi saat ini sudah 1,1 derajat Celcius di atas rata-rata suhu sebelum masa industri. Jika bukan karena efek dari polusi itu sendiri, suhu Bumi saat ini sekitar 1,6 derajat Celcius di atas suhu era pra-industri.

Artinya saat manusia mulai beralih dari bahan bakar fosil, maka aerosol atau partikel-partikel dalam udara akan hilang dan suhu Bumi akan tetap naik.

Para ilmuwan sejak lama telah mewanti-wanti bahwa naiknya suhu sebesar 1,5 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra-industri akan membawa efek kehancuran bagi Bumi. Alasannya karena Bumi akan semakin panas, sehingga tumbuhan dan manusia bisa mati.

Kenaikan suhu setiap 0,5 derajat Celcius akan meningkatkan intensitas serta frekuensi gelombang panas dan hujan ekstrem, juga memicu kekeringan parah di beberapa wilayah.

"Kami memiliki semua bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa kita sedang berada di tengah krisis iklim," kata Sonia Seneviratne, salah satu peneliti IPCC dari ETH Zurich, Swiss.

Pemanasan 1,1 derajat Celcius di atas suhu Bumi pra-industri sudah memiliki efek mengerikan. Tahun ini saja, ribuan orang mati akibat gelombang panas. Kebakaran hutan menggila di Amerika Serikat, Siberia, Turki, hingga Yunani. Sementara itu air laut terus naik akibat lapisan es yang terus mencair.

"Setiap kenaikan suhu sungguh berpengaruh. Konsekuensi yang kita terima semakin parah selama Bumi terus memanas," kata Ed Hawkins, ilmuwan dari Universitas Reading, Inggris yang terlibat dalam tim IPCC.

Langkah ekstrem

Baca Juga: Yunani Dilanda Kebakaran Hutan, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Para ilmuwan meramalkan, jika hanya sekedar memperlambat perubahan, Bumi tidak akan selamat. Bahkan jika manusia memangkas drastis emisi dalam 30 tahun ke depan, suhu rata-rata Bumi akan tetapi naik 1,5 derajat Celcius pada 2040 dan 1,6 derajat Celcius pada 2060.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI