Fida, seorang pria Afghanistan yang berbasis di Kabul, adalah pengguna media sosial yang produktif dan penentang keras Taliban, sering mengkritik kebijakan dan perilaku mereka.
Namun Fida kini telah menghapus akun Facebook-nya dan masuk dalam daftar orang-orang yang akan diberikan suaka di luar negeri oleh negara-negara Barat.
Dia mengklaim bahwa setelah Taliban menguasai Kabul, dia diberitahu kerabatnya bahwa dia dalam bahaya karena dianggap merugikan dalam perang Taliban melawan "penjajah".
"Mereka mengatakan kepada kerabat saya bahwa orang tidak akan memaafkan, meskipun ada amnesti umum," katanya dilansir laman BBC, Selasa (28/9/2021).
Namanya muncul dalam daftar yang menggambarkan orang-orang yang ditembak di kepala di mana pun mereka ditemukan.
Menurut Fida, sehari setelah Taliban mengambil alih ibukota, pada 16 Agustus, dia menghapus semua akun media sosialnya.

Dia mengatakan posting Facebook terakhirnya adalah anti-Taliban dan bahwa dia tidak lagi ingin tinggal di Afghanistan.
"Saya lebih baik mati daripada tinggal di sini sekarang," katanya.
Baca Juga: Facebook Bantah Telah Sebut Instagram Buruk Bagi Remaja