18 November
- Rote Ndao, terbit Matahari pukul 05.14.02 WITA
- Kupang, terbit Matahari pukul 05.12.39 WITA
![Pulau Buru, Maluku [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/10/01/o_1atvfrpk5med1kmqc7f182kal6a.jpg)
Tak hanya wilayah di atas, fenomena Matahari terbit lebih awal juga terjadi di provinsi Maluku dan Papua.
Adapun kota-kota itu mencakup Saumlaki (Kab.Kep. Tanimbar, 15 November pukul 05.44.47 WIT), Kaiwatu (Kab. Maluku Barat Daya, 15 November pukul 05.58.32 WIT).
Kemudian, Dobo (Kab. Kepulauan Aru, 13 November pukul 05.36.02 WIT), Tanah Merah (Kab. Boven Digoel, 13 November pukul 05.11.15 WIT), dan Merauke (16 November pukul 05.07.51 WIT)
Penjelasan LAPAN soal Matahari Terbit lebih Awal
Menurut Andi, fenomena ini dapat terjadi setiap tahun dengan waktu terbit Matahari dan tanggal yang kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Sobat tidak perlu panik menyikapi hal ini dikarenakan fenomena ini adalah fenomena alami yang memang lazim terjadi setiap tahunnya," tambah Andi.
Andi menjelaskan, Bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 terhadap bidang edar atau ekliptika.
Secara bersamaan, Bumi juga mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi yang miring tersebut.
Baca Juga: Fenomena Astronomis selama 18-22 November 2021, Ada Gerhana Bulan Sebagian
Miringnya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya Matahari akan bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lebih lambat.