Contoh paling jelas bahwa bunyi merambat membutuhkan media adalah saat terjadi petir dan menghasilkan guntur. Suara keras yang dihasilkan itu bisa sampai ke telinga kita meskipun jaraknya ratusan meter, karena bunyi merambat melalui udara di sekitar.
Tahukah kalian bahwa sifat-sifat bunyi kurang lebih banyak kemiripan dengan cahaya. Salah satunya bunyi itu dapat dibiaskan. Contohnya, guntur yang terjadi di malam dan siang hari akan memiliki perbedaan.
Biasanya, suara petir akan lebih keras ketika terjadi di malam hari. Hal ini karena partikel udara di malam hari lebih rapat karena suhu yang rendah. Sementara, udara di siang hari lebih renggang akibat panas atau cuaca yang lebih tinggi.
5. Interferensi dan Pelayangan
Ada sifat-sifat bunyi lainnya, yaitu Interferensi dan Pelayangan. Interferensi adalah perpaduan dua gelombang bunyi yang berbeda dan saling berinteraksi pada medium yang sama.
Sementara itu, pelayangan bunyi adalah ketika dua bunyi keras atau dua bunyi lemah terjadi secara berurutan. Jika kedua gelombang bunyi merambat bersamaan, bunyi paling kuat akan dihasilkan saat fase keduanya sama. Jika kedua getaran berlawanan fase, maka akan menghasilkan bunyi paling lemah.
Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
Ada banyak jenis gelombang bunyi yang berbeda termasuk, terdengar, tidak terdengar, tidak menyenangkan, menyenangkan, lembut, keras, kebisingan dan musik. Anda mungkin menemukan suara yang dihasilkan oleh pemain piano lembut, terdengar, dan musikal. Dan meskipun suara pembangunan jalan pada Sabtu pagi juga terdengar, tentu tidak menyenangkan atau lembut.
Baca Juga: Pengertian, Sifat- sifat bunyi, dan Perbedaannya dengan Nada
Suara lain, seperti peluit anjing, tidak terdengar oleh telinga manusia. Hal ini karena peluit anjing menghasilkan gelombang suara yang berada di bawah rentang pendengaran manusia yaitu 20 Hz hingga 20.000 Hz. Gelombang di bawah 20 Hz disebut gelombang infrasonik (infrasonik), sedangkan frekuensi yang lebih tinggi di atas 20.000 Hz disebut gelombang ultrasonik (ultrasound).